TEORI
PENDEKATAN SOSIAL DALAM KESEHATAN
Ns
Winarty, S.Kep
Tujuan
·
Mahasiswa
dapat:
o
Menjelaskan
Gaya hidup dan kesehatan
o
Menjelaskan
Teori sosial dalam kesehatan
§
Teori
Perilaku Individu
§
Teori
Sosial Kognitif
§
Teori
perilaku interpersonal
§
Teori
motivasi untuk proteksi
o
Menjelaskan
pendekatan untuk mengubah perilaku
Pendahuluan
Diakui secara luas bahwa ketidakseimbangan
dalam masyarakat sebagai masalah utama perselisihan sosial yang mengenai sebuah
aspek kehidupan sosial. Hal ini tidak mengurangi masalah dalam hal kesehatan
negara dan bentuk-bentuk cara penggunaan pelayanan kesehatan
Gaya Hidup
·
Gaya
hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di
dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya
hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di
dunia. Menurut Assael (1984, p. 252), Gaya hidup adalah “A mode of
living that is identified by how people spend their time (activities), what
they consider important in their environment (interest), and what they think of
themselves and the world around them (opinions)”.
·
Gaya
hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan
opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status
sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam
bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.
Kesehatan
·
Sehat:
sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi,
sosial dan spiritual
·
Menurut
WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan
yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi WHO tentang sehat
mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep
sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
- Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
- Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal
- Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahteradari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka
kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa
merupakan bagian integral kesehatan.
pengertian
yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan
yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan internal (psikologis, Intelektual, spiritual dan penyakit)
dan eksternal (Iingkungan fisik, social dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya
Pola
Hidup Kesehatan
·
Pengertian
pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor
tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga.
·
Selain
itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya. Misalnya,
seorang perokok atau sering minum-minuman keras, tentu saja itu bukan pola
hidup sehat.
Gaya
Hidup Menentukan Kesehatan
·
Merokok. ada
4000 macam racun yang terkandung dalam sebatang rokok. Racun-racun yang utama
adalah zat kimia, nikotin, tar, timah hitam, dan gas karbonmonoksida.
·
Minum-minuman keras.
o
Menurut
WHO, mengonsumsi minuman keras dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Dampak
negatif minuman beralkohol bahkan mengalahkan dampak
negatif narkoba (opium, kokain, dan lain-lain).
o
Dalam
majalah Medicine Internasional, disebutkan segudang efek buruk
mengonsumsi minuman keras, berupa gangguan tenggorokan dari mulai radang,
pendarahan, hingga yang terburuk adalah kanker tenggorokan.
o
Selain
itu, minuman beralkohol juga mengakibatkan radang pankreas, wasir,
liver, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, serta berbagai penyakit
lain yang berujung pada kematian.
·
Terlalu banyak mengkonsumsi obat kimia
o
Sesungguhnya,
obat bukanlah solusi untuk sehat. Obat kimia dalam resep dokter maupun
obat-obatan yang dijual bebas di warung sejatinya hanya meredakan gejala, namun
tidak mengobati penyakit.
o
Jika
dikonsumsi terus-menerus, obat-obatan kimia dalam jangka panjang akan
menimbulkan sejumlah efek samping seperti gangguan hati, ginjal, dan
jantung. Komplikasi berbagai penyakit ini dapat berujung pada kematian.
Teori
Sosial dalam Kesehatan
·
Teori
Perilaku Individu
·
Teori
Sosial Kognitif
·
Teori
Perilaku Interpersonal
·
Teori
Motivasi untuk Proteksi
Teori
Perilaku Individu
·
Perilaku
baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yang disebut rangsangan.
Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu
·
Perilaku
individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat adanya
rangsangan (stimulus) baik dari dalam dirinya sendiri (internal) maupun dari luar individu (eksternal).
Pada hakekatnya perilaku individu mencakup perilaku yang tampak (covert behaviour) dan perilaku yang
tidak tampak (inert behavior atau covert behavior). Perilaku yang tampak
adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat
sedangkan bantu, sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang
hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya
berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut
·
Tiap
individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda
dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di muka
bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai ciri-ciri, sifat,
watak, tabiat, kepribadian, dan motivasi tersendiri yang membedakannya dari
manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa silam dan
cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan
perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula
·
Perilaku
manusia terbentuk karena adanya kebutuhan.
·
Menurut
Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis/
biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan
harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri
Faktor-faktor mempengaruhi Perilaku
Menurut Green
(2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu: faktor predisposisi ( predisposing
factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat (reinforcing
factor) (Notoatmodjo, 2003; Green, 2000)
·
Pengetahuan
adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori khususnya mata dan
telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat
penting untuk terbetuknya perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku yang
didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng
·
Sikap
adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek,
baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian respon terhadap stimulus tertentu ( Sunaryo, 2004;
Purwanto, 1999 )
·
Tingkatan
respon adalah menerima (receiving), merespon (responding), enghargai (valuing),
dan bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 )
·
Nilai-nilai.
Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri seseorang ( Green, 2000 )
·
Kepercayaan.
Seseorang yang mempunyai atau meyakini suatu kepercayaan tertentu aka mempengaruhi perilakunya dalam
menghadapi suatu penyakit
yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya
Persepsi
·
Persepsi
merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap stimulus yang
diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan
sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyeluruh dalam diri individu.
Oleh karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus,
sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada
individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan dirinya.
Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan
berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya
·
Motivasi
mempunyai arti dorongan, berasal dari bahasa latin “movere”, yang berarti mendorong atau menggerakkan.
Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk berperilaku, beraktifitas dalam pencapaian tujuan. Motivasi itu bersifat
alami dan kebutuhan, motivasi itu timbul karena adanya kebutuhan seseorang yang harus segera dipenuhi
untuk segera mencapai tujuan. Motivasi sebagai motor penggerak, maka bahan bakarnya adalah kebutuhan
Teori
Sosial Kognitif
·
Asumsi
dasar dari Social cognitive theory adalah perilaku terjadi karena proses
kognitif dan interaksinya dengan orang lain serta lingkungan disekitarnya
·
Menurut
Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek:
o
Kematangan,
sebagai hasil perkembangan susunan saraf
o
Pengalaman,
yaitu berhubungan timbal balik antara organisme dengan dunianya
o
Interaksi
sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan
lingkungan sosial
o
Ekulibrasi,
yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia
selalu mamu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap
lingkungannya
·
System
yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi
·
Skema
berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh
organisme yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang
kompleks
·
Adaptasi
adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses
asimilasi dan akomodasi
·
Ada
beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori kogbitif
·
Intelegensi:
suatu bentuk ekuilibriun kearah mana semua struktur yang menghasilkan persepsi,
kebiasaan dan mekanisme sensiomotpr diarahkan
·
Organisasi
adalah tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna nmengintegrasikab
struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu sistem yang lebih
tinggi
·
Skema,
suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelegtual beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya
·
Asimilasi,
proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau
pengalaman baru kle dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya
Teori
Perilaku Interpersonal
·
Triandis (1980) mengembangkan teori perilaku interpersonal. Teori ini
mengusulkan bahwa minat perilaku ditentukan oleh perasaan yang dimili manusia terhadap perilaku, apa yang mereka pikirkan tentang yang
seharusnya dilakukan,dan konsekuensi ekpektasian dari perilaku kemudian akan
dipengaruhi oleh kebiasaandan juga kondisi pemfasilitasi
·
J.W
dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia
dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang
kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya :
·
Kebutuhan
Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan
Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
·
Kebutuhan
Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan
Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
·
Kebutuhan
dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk
Berprestasi dan Berorganisasi
·
Kebutuhan
dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu
Kebutuhan Aktualisasi Diri.
·
Berdasarkan
empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusian adalah mahluk yang
sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan. Sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik,
mental dan spiritual. Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran,
badan dan jiwa. Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus
berperan aktif dalam upaya meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, mengobati berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya
terdapat pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
Teori
Motivasi untuk Proteksi
·
Teori
Motivasi Perlindungan mengusulkan bahwa kita melindungi diri kita sendiri
didasarkan pada empat faktor: keseriusan dengan peristiwa yang mengancam,
kemungkinan dirasakan kejadian, atau kerentanan, efektivitas perilaku
pencegahan yang disarankan, dan dirasakan self efficacy
·
Perlindungan
motivasi berasal dari kedua penilaian ancaman dan penilaian
coping. Penilaian ancaman menilai keparahan situasi dan meneliti bagaimana
serius situasi ini. Penilaian mengatasi adalah bagaimana seseorang merespons
situasi. Penilaian mengatasi terdiri dari kedua keberhasilan dan
efektivitas diri. Keberhasilan adalah harapan individu yang melaksanakan
rekomendasi dapat menghapus ancaman tersebut. Self-efficacy adalah
kepercayaan dalam kemampuan seseorang untuk menjalankan program yang direkomendasikan
tindakan sukses
·
Pencegahan
primer: mengambil tindakan untuk memerangi risiko mengembangkan masalah
kesehatan. (Misalnya, mengendalikan berat badan untuk
mencegah tekanan darah tinggi). Sekunder pencegahan: mengambil
langkah untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk. (Misalnya, mengingat
untuk mengambil obat setiap hari untuk mengontrol tekanan darah)
Mengatasi-Penilaian
Proses
·
Penilaian
mengatasi terdiri dari efektivitas tanggapan, self-efficacy, dan biaya
respon. Kemanjuran Respon adalah efektivitas dari perilaku yang dianjurkan
dalam menghilangkan atau mencegah bahaya yang mungkin. Self-efficacy
adalah keyakinan bahwa salah satu berhasil dapat menetapkan perilaku yang
direkomendasikan. Biaya respon adalah biaya yang berkaitan dengan perilaku
yang direkomendasikan. Jumlah mengatasi kemampuan yang satu pengalaman
adalah kombinasi khasiat respon dan efektivitas diri, minus biaya
respon. Proses penilaian koping berfokus pada respon adaptif dan kemampuan
seseorang untuk mengatasi dan menangkal ancaman tersebut. Penilaian
mengatasi adalah jumlah dari penilaian dari efektivitas tanggapan dan
self-efficacy, dikurangi fisik atau psikologis "biaya" mengadopsi
respon pencegahan yang direkomendasikan. Mengatasi Penilaian melibatkan
penilaian individu terhadap efektivitas respon perilaku yang direkomendasikan
(yaitu dianggap efektivitas tabir surya dalam mencegah penuaan dini) serta satu
yang dirasakan self-efficacy dalam melaksanakan tindakan yang
direkomendasikan. (Yaitu keyakinan bahwa seseorang dapat menggunakan tabir
surya secara konsisten).
·
Ancaman
dan variabel penilaian mengatasi menggabungkan dengan cara yang cukup mudah,
meskipun penekanan relatif dapat bervariasi dari satu topik ke topik dan dengan
populasi target.
·
Dalam
bukunya, "Stres, Penilaian, dan Coping," Richard
Lazarus menyatakan bahwa, "menyarankan studi untuk mengatasi bahwa
gaya yang berbeda untuk mengatasi terkait dengan hasil kesehatan tertentu;
kontrol kemarahan, misalnya, telah terlibat dalam hipertensi Tiga rute. melalui
mana mengatasi dapat mempengaruhi kesehatan meliputi frekuensi, intensitas,
durasi, dan pola reaksi stres neurokimia; menggunakan zat berbahaya atau
melakukan kegiatan yang menempatkan orang pada risiko, dan menghambat kesehatan
adaptif / penyakit yang berhubungan dengan perilaku"
Khasiat
Respon
·
Kemanjuran
Respon menyangkut keyakinan yang mengadopsi respons perilaku tertentu akan
efektif dalam mengurangi ancaman penyakit', dan self-efficacy adalah keyakinan
bahwa salah satu berhasil dapat melakukan respon coping. [9] . Sejalan dengan cara
tradisional untuk mengukur konsekuensi dari perilaku, keberhasilan respon yang
dioperasionalkan dengan menghubungkan konsekuensi dengan perilaku yang
dianjurkan serta apakah subjek dianggap sebagai konsekuensi kemungkinan hasil
dari perilaku yang dianjurkan
Kotter (1996) berpendapat bahwa proses
perubahan dilakukan melalui tahapan berikut:
- Menentukan rasa urgensi, yaitu mengidentifikasi dan mempelajari situasi internal dan eksternal yang dihadapi
- Menciptakan koalisi pengerahan, membentuk kelompok kerja sebagai tim.
- Membangun visi dan strategi, yaitu menciptakan visi untuk mengarahkan usaha perubahan dan mengembangkan strategi untuk mencapai visi.
- Mengkomunikasikan visi yang telah berubah. Agar dipahami dan mendapatkan dukungan
- Pemberdayaan aksi secara luas, yaitu struktur, sistem dan mekanisme perlu diubah, disesuaikan dengan visi
- Membangkitkan kemenangan jangka pendek, yaitu perlu segera memberikan bukti keberhasilan dan kemenangan.
- Mengkonsolidasikan keuntungan dan menghasilkan perubahan lebih lanjut, dengan menggunakan peningkatan-peningkatan kredibilitas-kredibilitas merubah semua sistem, struktur, dan kebijakan yang tidak sesuai dengan perubahan
- Menancapkan pendekatan baru ke dalam budaya, dengan menciptakan kinerja lebih baik melalui pelayanan dan orientasi produktifitas
Pendekatan
untuk Mengubah Perilaku
·
Dua cara pendekatan yang secara tradisional
dilakukan oleh pemerintah adalah :
(1)
pendidikan kesehatan
(2)
peraturan perundangan
·
Pendidikan kesehatan meliputi pemberian
informasi secara sederhana tentang risiko kesehatan, pemberian label pada
makanan dan rokok
·
Peraturan perundangan walaupun kurang populer,
apalagi dilakukan dengan memberikan larangan yang ternyata efektif menurunkan
kejadian cirrhosis liver
Faktor Psikososial
mempengaruhi Perilaku Kesehatan
·
Selain
perilaku individu berpengaruh thd status kesehatan seseorang, banyak faktor
lain yg berpengaruh, spt lingk sosial, faktor demografi (ras, gender, status
perkawinan), dan yg paling penting sbg prediktor adalah status sosial ekonomi
(income, pendidikan, dan status pekerjaan)
·
Teori
perilaku kesehatan meliputi the health belief model dan theory
of self efficacy atau locus of control, fokus pada sikap
dan kepercayaan individual sebagai penentu perilaku mereka
·
Perspektif
lebih luas adalah the ecological model of health behavior, yg
memperhitungkan semua tingkatan pengaruh terhadap sikap dan kepercayaan
meliputi hubungan inter-personal, institutional, dan public policy seperti Peraturan dan Undang-Undang
Program Intervensi Paling Efektif
·
Program
intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif adalah mempengaruhi
kepercayaan masyarakat pd berbagai tingkatan dgn sasaran menciptakan lingkungan
sosial yang nyaman untuk berperilaku sehat
·
The San Francisco AIDS prevention program adalah
contoh program yg berhasil menurunkan scr signifikan penularan penyakit HIV,
namun memang diperlukan pemeliharaan dari sukses program ini untuk mencegah
kambuhnya lagi perilaku yang tidak sehat
·
Peningkatan
public health advocacy disadari menjadi cara yg paling paling efektif
meningkatkan perilaku sehat dengan cara melibatkan seluruh masyarakat dlm
meningkatkan lingkungan sosial dan fisik yg kondusif untuk berperilaku sehat
Kanker Sebagai Pembunuh Utama
·
Selasa 09 Des 2008 The World Health
Organizaton (WHO) merilis pernyataan bahwa kemungkinan kanker akan mengungguli
penyakit jantung sbg pembunuh utama manusia pada tahun 2010
·
Peningkatan jumlah perokok di negara sedang
berkembang dipercayai sebagai alasan utama pergeseran tersebut, terutama di
China dan India, tempat dimana 40% perokok dunia bertempat-tinggal
·
Semakin baiknya diagnosis penyakit kanker
disertai trend turunnya kejadian penyakit infeksi juga memberi kontribusi dari
pergeseran tersebut
Kanker dan Kematian
·
Penyakit yang didiagnosis sebagai kanker
telah meningkat di seluruh dunia, diperkirakan mencapai 12 juta tahun ini dengan angka
kematian diperkirakan mencapai 7 juta orang, bahkan kasus lebih besar meningkat
di China, Russia, dan India
·
Hal ini menyarankan bahwa kasus kanker baru
akan dapat meningkat menjadi 27 juta kasus kanker baru/tahun pada tahun 2030
dengan jumlah kematian mencapai 17 juta orang
Diet Jelek dan Kurang Olah-Raga
Bentuk buah Pear
lebih sehat ketimbang bentuk buah Apple
Obesitas
·
Kombinasi makan terlalu banyak dan kurang
berolah raga menyebabkan terjadinya obesitas (diukur dgn BMI)
·
Obesitas berkontribusi dalam berbagai penyakit
seperti peny kardio-vaskuler, diabetes, dan berbagai jenis kanker
·
Timbunan lemak di pinggul dan pantat (buah pear)
lebih kurang berbahaya bagi kesehatan dpd ditimbun di daerah tengah (buah
apple)
·
Direkomendasikan untuk diet lebih banyak sayur,
buah, padi2an, dan produk susu rendah lemak, walau merubah hal ini sangatlah
sulit, serta rajin berolah raga scr teratur
Promoting
Physical Activity
·
Olah raga melindungi serangan penyakit
kardio-vaskuler, diabetes, dan beberapa bentuk kanker, disamping membantu
mengendalikan peningkatan berat badan
·
Kebanyakan intervensi kes masy untuk
meningkatkan kegiatan olah raga adalah dgn mengaplikasikan the ecological model
of behavior, menggunakan cara inter-personal dan pesan di media massa untuk
memotivasi masyarakat berolah raga dan menghilangkan rintangan lingkungan yang
dapat menyembunyikan mereka
·
Kalau sulit merubah orang dewasa, maka
difokuskan pada anak saja, jangan banyak nonton tv dan reklame makanan snack
yang tidak bergizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar