Laman

Senin, 25 Juni 2012

winarti TEORI PENDEKATAN SOSIAL DALAM KESEHATAN


TEORI PENDEKATAN SOSIAL DALAM KESEHATAN
Ns Winarty, S.Kep

Tujuan
·         Mahasiswa dapat:
o   Menjelaskan Gaya hidup dan kesehatan
o   Menjelaskan Teori sosial dalam kesehatan
§  Teori Perilaku Individu
§  Teori Sosial Kognitif
§  Teori perilaku interpersonal
§  Teori motivasi untuk proteksi
o   Menjelaskan pendekatan untuk mengubah perilaku

Pendahuluan
Diakui secara luas bahwa ketidakseimbangan dalam masyarakat sebagai masalah utama perselisihan sosial yang mengenai sebuah aspek kehidupan sosial. Hal ini tidak mengurangi masalah dalam hal kesehatan negara dan bentuk-bentuk cara penggunaan pelayanan kesehatan
Gaya Hidup
·         Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984, p. 252), Gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions)”.
·         Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu.
Kesehatan
·         Sehat: sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual
·         Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
    1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
    2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal
    3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahteradari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
 pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, Intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (Iingkungan fisik, social dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya

Pola Hidup Kesehatan
·         Pengertian pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga.
·         Selain itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya. Misalnya, seorang perokok atau sering minum-minuman keras, tentu saja itu bukan pola hidup sehat.
Gaya Hidup Menentukan Kesehatan
·         Merokok. ada 4000 macam racun yang terkandung dalam sebatang rokok. Racun-racun yang utama adalah zat kimia, nikotin, tar, timah hitam, dan gas karbonmonoksida.

·         Minum-minuman keras.
o   Menurut WHO, mengonsumsi minuman keras dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Dampak negatif minuman beralkohol bahkan mengalahkan dampak negatif narkoba (opium, kokain, dan lain-lain).  
o   Dalam majalah Medicine Internasional, disebutkan segudang efek buruk mengonsumsi minuman keras, berupa gangguan tenggorokan dari mulai radang, pendarahan, hingga yang terburuk adalah kanker tenggorokan.
o   Selain itu, minuman beralkohol juga mengakibatkan radang pankreas, wasir, liver, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, serta berbagai penyakit lain yang berujung pada kematian.

·         Terlalu banyak mengkonsumsi obat kimia
o   Sesungguhnya, obat bukanlah solusi untuk sehat. Obat kimia dalam resep dokter maupun obat-obatan yang dijual bebas di warung sejatinya hanya meredakan gejala, namun tidak mengobati penyakit.
o   Jika dikonsumsi terus-menerus, obat-obatan kimia dalam jangka panjang akan menimbulkan sejumlah efek samping seperti gangguan hati, ginjal, dan jantung. Komplikasi berbagai penyakit ini dapat berujung pada kematian.
Teori Sosial dalam Kesehatan
·         Teori Perilaku Individu
·         Teori Sosial Kognitif
·         Teori Perilaku Interpersonal
·         Teori Motivasi untuk Proteksi
Teori Perilaku Individu
·         Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu
·         Perilaku individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat adanya rangsangan (stimulus) baik dari dalam dirinya sendiri (internal) maupun dari luar individu (eksternal). Pada hakekatnya perilaku individu mencakup perilaku yang tampak (covert behaviour) dan perilaku yang tidak tampak (inert behavior atau covert behavior). Perilaku yang tampak adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat sedangkan bantu, sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut
·         Tiap individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, dan motivasi tersendiri yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan  perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula
·         Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan.
·         Menurut Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis/ biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri
Faktor-faktor mempengaruhi Perilaku
Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu: faktor predisposisi ( predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003; Green, 2000)

·         Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng
·         Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek, baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian respon terhadap stimulus tertentu ( Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 )
·         Tingkatan respon adalah menerima (receiving), merespon (responding), enghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 )
·         Nilai-nilai. Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri seseorang ( Green, 2000 )
·         Kepercayaan. Seseorang yang mempunyai atau meyakini suatu kepercayaan tertentu aka mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi suatu penyakit yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya
Persepsi
·         Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya
·         Motivasi mempunyai arti dorongan, berasal dari bahasa latin “movere”, yang berarti mendorong atau menggerakkan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk berperilaku, beraktifitas dalam pencapaian tujuan. Motivasi itu bersifat alami dan kebutuhan, motivasi itu timbul karena adanya kebutuhan seseorang yang harus segera dipenuhi untuk segera mencapai tujuan. Motivasi sebagai motor penggerak, maka bahan bakarnya adalah kebutuhan
Teori Sosial Kognitif
·         Asumsi dasar dari Social cognitive theory adalah perilaku terjadi karena proses kognitif dan interaksinya dengan orang lain serta lingkungan disekitarnya

·         Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek:
o   Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan saraf
o   Pengalaman, yaitu berhubungan timbal balik antara organisme dengan dunianya
o   Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan sosial
o   Ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mamu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya
·         System yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi
·         Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh organisme yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks
·         Adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi
·         Ada beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah memahami teori kogbitif
·         Intelegensi: suatu bentuk ekuilibriun kearah mana semua struktur yang menghasilkan persepsi, kebiasaan dan mekanisme sensiomotpr diarahkan
·         Organisasi adalah tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan guna nmengintegrasikab struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis dalam suatu sistem yang lebih tinggi
·         Skema, suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelegtual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya
·         Asimilasi, proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru kle dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya
Teori Perilaku Interpersonal
·         Triandis (1980) mengembangkan teori perilaku interpersonal. Teori ini mengusulkan bahwa minat perilaku ditentukan oleh perasaan yang dimili manusia terhadap perilaku, apa yang mereka pikirkan tentang yang seharusnya dilakukan,dan konsekuensi ekpektasian dari perilaku kemudian akan dipengaruhi oleh kebiasaandan juga kondisi pemfasilitasi
·         J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya :
·         Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
·         Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
·         Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
·         Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
·         Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusian adalah mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan. Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan spiritual. Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa. Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam upaya meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
Teori Motivasi untuk Proteksi
·         Teori Motivasi Perlindungan mengusulkan bahwa kita melindungi diri kita sendiri didasarkan pada empat faktor: keseriusan dengan peristiwa yang mengancam, kemungkinan dirasakan kejadian, atau kerentanan, efektivitas perilaku pencegahan yang disarankan, dan dirasakan self efficacy
·         Perlindungan motivasi berasal dari kedua penilaian ancaman dan penilaian coping. Penilaian ancaman menilai keparahan situasi dan meneliti bagaimana serius situasi ini. Penilaian mengatasi adalah bagaimana seseorang merespons situasi. Penilaian mengatasi terdiri dari kedua keberhasilan dan efektivitas diri. Keberhasilan adalah harapan individu yang melaksanakan rekomendasi dapat menghapus ancaman tersebut. Self-efficacy adalah kepercayaan dalam kemampuan seseorang untuk menjalankan program yang direkomendasikan tindakan sukses
·         Pencegahan primer: mengambil tindakan untuk memerangi risiko mengembangkan masalah kesehatan. (Misalnya, mengendalikan berat badan untuk mencegah tekanan darah tinggi). Sekunder pencegahan: mengambil langkah untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk. (Misalnya, mengingat untuk mengambil obat setiap hari untuk mengontrol tekanan darah)
Mengatasi-Penilaian Proses
·         Penilaian mengatasi terdiri dari efektivitas tanggapan, self-efficacy, dan biaya respon. Kemanjuran Respon adalah efektivitas dari perilaku yang dianjurkan dalam menghilangkan atau mencegah bahaya yang mungkin. Self-efficacy adalah keyakinan bahwa salah satu berhasil dapat menetapkan perilaku yang direkomendasikan. Biaya respon adalah biaya yang berkaitan dengan perilaku yang direkomendasikan. Jumlah mengatasi kemampuan yang satu pengalaman adalah kombinasi khasiat respon dan efektivitas diri, minus biaya respon. Proses penilaian koping berfokus pada respon adaptif dan kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menangkal ancaman tersebut. Penilaian mengatasi adalah jumlah dari penilaian dari efektivitas tanggapan dan self-efficacy, dikurangi fisik atau psikologis "biaya" mengadopsi respon pencegahan yang direkomendasikan. Mengatasi Penilaian melibatkan penilaian individu terhadap efektivitas respon perilaku yang direkomendasikan (yaitu dianggap efektivitas tabir surya dalam mencegah penuaan dini) serta satu yang dirasakan self-efficacy dalam melaksanakan tindakan yang direkomendasikan. (Yaitu keyakinan bahwa seseorang dapat menggunakan tabir surya secara konsisten).
·         Ancaman dan variabel penilaian mengatasi menggabungkan dengan cara yang cukup mudah, meskipun penekanan relatif dapat bervariasi dari satu topik ke topik dan dengan populasi target.
·         Dalam bukunya, "Stres, Penilaian, dan Coping," Richard Lazarus menyatakan bahwa, "menyarankan studi untuk mengatasi bahwa gaya yang berbeda untuk mengatasi terkait dengan hasil kesehatan tertentu; kontrol kemarahan, misalnya, telah terlibat dalam hipertensi Tiga rute. melalui mana mengatasi dapat mempengaruhi kesehatan meliputi frekuensi, intensitas, durasi, dan pola reaksi stres neurokimia; menggunakan zat berbahaya atau melakukan kegiatan yang menempatkan orang pada risiko, dan menghambat kesehatan adaptif / penyakit yang berhubungan dengan perilaku"
Khasiat Respon
·         Kemanjuran Respon menyangkut keyakinan yang mengadopsi respons perilaku tertentu akan efektif dalam mengurangi ancaman penyakit', dan self-efficacy adalah keyakinan bahwa salah satu berhasil dapat melakukan respon coping. [9] . Sejalan dengan cara tradisional untuk mengukur konsekuensi dari perilaku, keberhasilan respon yang dioperasionalkan dengan menghubungkan konsekuensi dengan perilaku yang dianjurkan serta apakah subjek dianggap sebagai konsekuensi kemungkinan hasil dari perilaku yang dianjurkan
Kotter (1996) berpendapat bahwa proses perubahan dilakukan melalui tahapan berikut:
    1. Menentukan rasa urgensi, yaitu mengidentifikasi dan mempelajari situasi internal dan eksternal yang dihadapi
    2. Menciptakan koalisi pengerahan, membentuk kelompok kerja sebagai tim.
    3. Membangun visi dan strategi,  yaitu menciptakan visi untuk mengarahkan usaha perubahan dan mengembangkan strategi untuk mencapai visi.
    4. Mengkomunikasikan visi yang telah berubah. Agar dipahami dan mendapatkan dukungan
    5. Pemberdayaan aksi secara luas, yaitu struktur, sistem dan mekanisme perlu diubah, disesuaikan dengan visi
    6. Membangkitkan kemenangan jangka pendek, yaitu perlu segera memberikan bukti keberhasilan dan kemenangan.
    7. Mengkonsolidasikan keuntungan dan menghasilkan perubahan lebih lanjut, dengan menggunakan peningkatan-peningkatan kredibilitas-kredibilitas merubah semua sistem, struktur, dan kebijakan yang tidak sesuai dengan perubahan
    8. Menancapkan pendekatan baru ke dalam budaya, dengan menciptakan kinerja lebih baik melalui pelayanan dan orientasi produktifitas
Pendekatan untuk Mengubah Perilaku
·         Dua cara pendekatan yang secara tradisional dilakukan oleh pemerintah adalah :
                                (1) pendidikan kesehatan
                                (2) peraturan perundangan
·         Pendidikan kesehatan meliputi pemberian informasi secara sederhana tentang risiko kesehatan, pemberian label pada makanan dan rokok
·         Peraturan perundangan walaupun kurang populer, apalagi dilakukan dengan memberikan larangan yang ternyata efektif menurunkan kejadian cirrhosis liver
Faktor Psikososial mempengaruhi Perilaku Kesehatan
·         Selain perilaku individu berpengaruh thd status kesehatan seseorang, banyak faktor lain yg berpengaruh, spt lingk sosial, faktor demografi (ras, gender, status perkawinan), dan yg paling penting sbg prediktor adalah status sosial ekonomi (income, pendidikan, dan status pekerjaan)
·         Teori perilaku kesehatan meliputi the health belief model dan theory of self efficacy atau locus of control, fokus pada sikap dan kepercayaan individual sebagai penentu perilaku mereka
·         Perspektif lebih luas adalah the ecological model of health behavior, yg memperhitungkan semua tingkatan pengaruh terhadap sikap dan kepercayaan meliputi hubungan inter-personal, institutional, dan public policy seperti Peraturan dan Undang-Undang
Program Intervensi Paling Efektif
·         Program intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif adalah mempengaruhi kepercayaan masyarakat pd berbagai tingkatan dgn sasaran menciptakan lingkungan sosial yang nyaman untuk berperilaku sehat
·         The San Francisco AIDS prevention program adalah contoh program yg berhasil menurunkan scr signifikan penularan penyakit HIV, namun memang diperlukan pemeliharaan dari sukses program ini untuk mencegah kambuhnya lagi perilaku yang tidak sehat
·         Peningkatan public health advocacy disadari menjadi cara yg paling paling efektif meningkatkan perilaku sehat dengan cara melibatkan seluruh masyarakat dlm meningkatkan lingkungan sosial dan fisik yg kondusif untuk berperilaku sehat
Kanker Sebagai Pembunuh Utama
·         Selasa 09 Des 2008 The World Health Organizaton (WHO) merilis pernyataan bahwa kemungkinan kanker akan mengungguli penyakit jantung sbg pembunuh utama manusia pada tahun 2010
·         Peningkatan jumlah perokok di negara sedang berkembang dipercayai sebagai alasan utama pergeseran tersebut, terutama di China dan India, tempat dimana 40% perokok dunia bertempat-tinggal
·         Semakin baiknya diagnosis penyakit kanker disertai trend turunnya kejadian penyakit infeksi juga memberi kontribusi dari pergeseran tersebut
Kanker dan Kematian
·         Penyakit yang didiagnosis sebagai kanker telah meningkat di seluruh dunia, diperkirakan mencapai    12 juta tahun ini dengan angka kematian diperkirakan mencapai 7 juta orang, bahkan kasus lebih besar meningkat di China, Russia, dan India
·         Hal ini menyarankan bahwa kasus kanker baru akan dapat meningkat menjadi 27 juta kasus kanker baru/tahun pada tahun 2030 dengan jumlah kematian mencapai 17 juta orang
Diet Jelek dan Kurang Olah-Raga
Bentuk buah Pear lebih sehat ketimbang bentuk buah Apple
Obesitas
·         Kombinasi makan terlalu banyak dan kurang berolah raga menyebabkan terjadinya obesitas (diukur dgn BMI)
·         Obesitas berkontribusi dalam berbagai penyakit seperti peny kardio-vaskuler, diabetes, dan berbagai jenis kanker
·         Timbunan lemak di pinggul dan pantat (buah pear) lebih kurang berbahaya bagi kesehatan dpd ditimbun di daerah tengah (buah apple)
·         Direkomendasikan untuk diet lebih banyak sayur, buah, padi2an, dan produk susu rendah lemak, walau merubah hal ini sangatlah sulit, serta rajin berolah raga scr teratur
Promoting Physical Activity
·         Olah raga melindungi serangan penyakit kardio-vaskuler, diabetes, dan beberapa bentuk kanker, disamping membantu mengendalikan peningkatan berat badan
·         Kebanyakan intervensi kes masy untuk meningkatkan kegiatan olah raga adalah dgn mengaplikasikan the ecological model of behavior, menggunakan cara inter-personal dan pesan di media massa untuk memotivasi masyarakat berolah raga dan menghilangkan rintangan lingkungan yang dapat menyembunyikan mereka
·         Kalau sulit merubah orang dewasa, maka difokuskan pada anak saja, jangan banyak nonton tv dan reklame makanan snack yang tidak bergizi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar