Laman

Senin, 25 Juni 2012

ERNA KADRIANTI PROSES KEPERAWATAN


PROSES KEPERAWATAN
ERNA KADRIANTI, S. KEP, NS

PROSES KEPERAWATAN
                Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok, dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya. ( Tarwoto, 2010)
                Depkes RI  Proses keperawatan adalah suatu proses penilaian masalah yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara pasien sampai ketaraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistemik untuk mengenal dan membantu memenuhi kebutuhan khusus pasien
Manfaat Penggunaan Proses Keperawatan
Ø  Manfaat Untuk Pasien
Ø  Mendapatkan pelayanan keperawatan yang bermutu, efektif, dan efesien. Asuhan keperawatan yang diberikan telah dipilih sesuai dengan kebutuhan pasien melalui proses pengumpulan data, analisa data, perumusan masalah, rencana yang terarah, pelaksanaan sesuai dengan rencana, dan hasil evaluasi yang terus menerus.
Ø  Pasien bebas mengemukakan pendapat/kebutuhannya demi mempercepat kesembuhan.
Ø  Melalui proses yang sistematik, proses kesembuhan dapat dipercepat dan pasien mendapat kepuasaan dari pelayanan yang diberikan
Ø  Manfaat untuk Tenaga Keperawatan
Ø  Kemampuan intelektual dan teknis tenaga keperawatan dapat berkembang sehingga kemampuan perawat baik dalam berpikir kritis analitis maupun keterampilan teknis juga meningkat.
Ø  Meningkatkan kemandirian tenaga keperawatan. Dengan menggunakan proses keperawatan maka diagnosis keperawatan, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan serta evaluasi pasien dapat ditentukan tanpa harus bergantung kepada tenaga kesehatan lain. (misalnya dokter) sehingga prinsip kemitraan dapat diwujudkan
Ø  Kepuasan yang dirasakan pasien akan semakin meningkatkan citra perawat dimata masyarakat
Ø  Manfaat untuk Institusi (Rumah Sakit)
Ø  Bagi pengunjung (masuk/keluar pasien) sehingga keuntungan yang diperoleh akan meningkat.
Ø  Citra Rumah Sakit akan bertambah baik di mata masyarakat.
Ø  Manfaat bagi Masyarakat
Ø  Masyarakat mendapat pelayanan yang berkualitas
LANGKAH – LANGKAH PROSES KEPERAWATAN :
Ø  PENGKAJIAN
Ø  DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ø  PERENCANAAN DAN
Ø  IMPLEMENTASI
Ø  EVALUASI
PENGKAJIAN
Ø  Mencakup data yang dikumpulkan melalui           wawancara pengumpulan riwayat kesehatan,    pengkajian fisik, pemeriksaan lboratorium,           dan diagnostik. (Doenges, 1999)
Ø  Pengkajian, yang meliputi pengumpulan               data,      analisa data, perumusan masalah kesehatan /                 keperawatan.
Tahapan pengkajian dari proses keperawatan meliputi tiga aktivitas :
  1. mengumpulkan data secara sistematis
  2. memilah dan mengatur data yang  dikumpulkan
  3. mendokumentasikan data dalam format yang  dapat dibuka kembali
Pengumpulan dan pengorganisasian data harus menggambarkan dua hal yaitu :
  1. status kesehatan pasien
  2. Kekuatan pasien dan masalah kesehatan yang   dialami (aktual, risiko/potensial)
Dalam melakukan pengkajian diperlukan keahlian2 wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi.
Hasil pengumpulan data kemudian di klasifikasikan dalam data subjektif dan objektif.
Data subjektif merupakan ungkapan atau persepsi yang dikemukakan oleh pasien sedangkan data objektif adalah data yang didapatkan dari hasil observasi, pengukuran dan pemeriksaan fisik.
Ada beberapa cara pengumpulan data
  1. berdasarkan sistem tubuh
  2. berdasarkan kebutuhan dasar maslow
  3. berdasrkan teori keperawatan
  4. berdasarkan pola kesehatan fungsional
BERDASARKAN SISTEM TUBUH
Ø  SISTEM KARDIOVASKULER
Ø  SISTEM PERNAPASAN
Ø  SISTEM PENCERNAAN
Ø  SISTEM ENDOKRIN
Ø  SISTEM INTEGUMEN
Ø  SISTEM PERSYARAFAN
Ø  SISTEM NEUROLOGI
Ø  SISTEM NEFROTIK

Kebutuhan maslow

 
Berdasarkan teori keperawatan


Berdasarkan pola kesehatan fungsional
Ø  ELIMINASI
Ø  NUTRISI
Ø  PERSONAL HYGIENE
Ø  OKSIGENASI
Ø  CAIRAN ELEKTROLIT
Ø  ISTIRAHAT TIDUR
Ø  AMAN DAN NYAMAN
Ø  MOBILISASI
Ø  PSIKOSOSIAL
METODE PEMERIKSAAN FISIK :
Ø  Inspeksi ( melihat )
-          Mengamati tingkah laku klien
-          Mengobservasi keadaan tubuh klien à dilakukan pada saat pertama kali bertemu dengan klien & mendeteksi perubahan-perubahan, gejala, kelainan-kelainan yang berhubungan dengan status fisik
-          Cara kerja :
        Cukup cahaya untuk penerangan dalam ruangan
        Suasana nyaman, suhu ruangan yang nyaman
-          Membuka pakaiaan diwilaya pemeriksaan
        Gunakan alat bantu ( kaca pembesar, senter )
        Perhatikan keadaan klien meliputi :
-          Tingkah laku
-          Ekspresi
-          Postur tubuh
-          Penampilan umum
-          Dilakukan secara sistematis dan membandingkan bagian sisi tubuh dengan lainnya
Ø  Palpasi ( meraba )
-          Dengan cara menggunakan perabaan pada bagian yang akan diperiksa
-          Cara kerja :
        Tentukan daerah yang akan dilakukan palpasi
        Menjelaskan pada klien tentang hal-hal yang akan dilakukan
        Gunakan jari 2,3,4 untuk mendeteksi bentuk dan struktur organ yang akan diperiksa. Contoh Bagian abdomen à Digunakan telapak tangan dengan tekanan ringan, Dengan dua telapak tangan bila perlu
        Perhatikan ekspresi wajah selama melakukan palpasi
-          Perkusi ( Mengetok )
-          Pemeriksaan dengan cara mengetuk
        Untuk mengetahui batas-batas organ
        Mengetahui ada/tidaknya kelainan misalnya ada udara, cairan dsb.
-          Cara kerja :
        Membuka pakaian sesuai dengan kebutuhan
        Jari tangan kiri diluruskan, tekan bagian ujung jari dengan kuat pada permukaan yang akan diperkusi
        Lenturkan jari tengah kanan dan pertehankan kelenturan pada pergelangan tangan
        Ketukkan jari tengah kanan pada jari tengah kiri à pertahankan gerakan pada pergelangan tangan
Ø  Auskultasi ( mendengar )
-          Pemeriksaan dengan menggunakan alat ( statescop ) untuk memperjelas pendengaran misalnya :
        Bunyi jantung
        Bunyi/suara paru
        Bising usus
        Denyut jantung
        Tekanan darah


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Erna Kadrianti, S.Kep, Ns
               
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan atau masalah aktual atau risiko dalam rangka mengidentifikasi dan menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan yang ada pada tanggung jawabnya.
Tujuan penggunaan diagnosa keperawatan :
  1. Memberikan bahasa yang umum bagi perawat sehingga dapat membentuk jalinan informasi dalam persamaan persepsi.
  2. Meningkatkan identifikasi tujuan yang tepat sehingga pemilihan intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam melakukan evaluasi
  3. Menciptakan standar praktek keperawatan
  4. Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan keperawatan
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan, ada 3 komponen yang perlu dicamtumkan, yaitu :
Problem (P), Etiologi (E), dan Simtom (S).
Antara problem dan etiologi dihubungkan dengan :
  1. Berhubungan dengan.....
  2. Sekunder terhadap.....
  3. Disebabkan.........
Dilihat dari status kesehatan klien, diagnosa dapat dibedakan menjadi aktual, potensial, risiko, dan kemungkinan.
Ø  Aktual : diagnosa keperawatan yang menggambarkan penilaian klinik yang harus divalidasi perawat karena adanya batasan karateristik mayor,
Ø  Gangguan bersihan jalan napas b/d akumulasi sekret
Ø  Potensial : diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi klien ke arah yang lebih positif.
Ø  Potensial peningkatan status kesehatan klien b/d intake nurisi adekuat, pasien kooperatif
Ø  Risiko    : diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi klinis individu lebih rentan mengalami maslah
Ø  Ririko infeksi b/d efek pembedahan
Ø  Kemungkinan    : diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi klinis individu yang memerlukan data tambahan sebagai faktor pendukung yang lebih akurat .
Ø  Kemungkinan gangguan citra tubuh b/d operasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar