Laman

Kamis, 21 Juni 2012

kardio 2 faisal SHOCK KARDIOGENIK


ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN

SHOCK KARDIOGENIK
PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF :
  1. Riwayat kesehatan sekarang  :
                a. Nyeri atau “discomfort” dada
                b. Trauma tumpul pada dada
                c. Nausea
                d. Dispnea
                e. Diaporesis
                f.  Perasaan akan meninggal atau ketakutan
                g. Kehausan
                h. Sensasi dingin
PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF :
2.  Riwayat Medis :
                a. Anomali kongenital jantung
                b. Infark miokard sebelumnya
                c. Penyakit jantung lain
                d. Pembedahan (umum atau cardiovaskuler)
                e. Tromboemboli
                f.  Medikasi
                g. Allergi
                h. Penggunaan alkohol atau obat-obatan
PENGKAJIAN
PEMERIKSAAN FISIK  (manifestasi klinik tergantung derajat shock) :
  1. Tahap Kompensasi :
                * Perubahan mental atau perilaku
                * Output urine normal atau menurun
                * Perubahan perfusi jaringan perifer : pucat, diaporesis, nadi lemah,    CRT  lambat, distensi vena jugularis
                * Perubahan variabel hemodinamik : tacycardi, S3 mungkin,      Tekanan nadi turun, TD sistolik tak menentu.
                * Perubahan fungsi pulmonal : Sesak, hipoksia. 
PENGKAJIAN
  1. Tahap Tdk Terkompensasi :
                *  Perubahan mental : lethargi, apatis
                *  Oliguria
                *  Perubahan perfusi perifer : kulit pucat dgn sianosis    perifer ringan, diaporesis, nadi sangat lemah (mungkin tdk                 ada),      CRT lambat
                *  Perubahan parameter hemodinamik : trachicardi berat,           disritmia, hipotensi, penurunan sistolik TD > 30 mmHg,                 penurunan tekanan nadi, penurunan cardiac      output
                *  Perubahan fungsi pulmonal : tachypnea.
PENGKAJIAN
3. Shock Irreversibel
                *  Perubahan mental : Koma
                *  Perubahan perfusi perifer : kulit dingin, pucat, kulit    lembab & basah, nadi perfer tidak           teraba, CRT lambat
                *  Perubahan variabel hemodinamik : tachycardi &         disritmia,
                *  Perubahan fungsi pulmonal : respirasi cepat & dangkal,            wheezing, sianosis berat
                *  Anuria atau oliguria.
DIAGNOSA KEPERAWATAN & MASALAH KOLABORATIF
       Gg. Pertukaran gas B.D penurunan perfusi jaringan
       Penurunan cardiac output B.D kegagalan pompa jantung
       Perubahan perfusi jaringan B.D kegagalan pompa miokardium
       Kecemasan/ketakutan B.D status shock, gejala-gejala shock, dan prognosis
INTERVENSI KEPERAWATAN (1)
Ggn. Prtukaran gas bd/ penurunan perfusi jaringan
       Pertahankan jalan nafas tetap efektif
       Antisipasi penggunaan bantuan jalan nafas
       Antisipasi penggunaan ventilasi manual jika ventilasi tdk adekuat
       Siapkan ventilasi mekanik setelah pemasangan bantuan jalan nafas
       Berikan oksigen aliran tinggi jika respirasi tidak adekuat
       Lakukan pemasangan infus, ambil darah untuk pem. Lab, berikan larutan normal saline.
       Lakukan perekaman EKG 12 atau 15 lead serta koreksi adanya disritmia.
INTERVENSI KEPERAWATAN (2)
       Koreksi adanya defisit volume sebelumnya atau peningkatan preload → ini kontraindikasi u/ klien dgn kongesti pulmonal
                * Infus bolus cairan sedikit : normal saline, RL, produk    darah,   koloid
                * Monitoring hemodinamik
       Cek adanya ketidakseimbangan asam-basa dan hipoksemia yang mengancam
       Lakukan pemasangan cateter urine
       Lakukan pemasangan NGT
INTERVENSI KEPERAWATAN (3)
       Pemberian obat :
                * Penurun pre load : furosemid, nitrogliserin, morfin sulfat.
                * Peningkatan kontraktilitas : dopamin hidroklorid, dobutamin   hidroklorid
                * Penurunan afterload : nitroprusside, nitrate, ACE inhibitor                       (captopril).
                * Peningkatan afterload : norepinefrin, epinefrin
       Siapkan klien untuk terapi reperfusi  IAPB jika diperlukan.
       Pertahankan  perilaku tetap tenang & efisien
               
INTERVENSI KEPERAWATAN (4)
       Minimalisir stimuli lingkungan
       Jelaskan semua prosedur dan kejadian
       Anjurkan untuk menanyakan atau menyatakan secara verbal rasa takut klien
       Tetap dekat dengan klien jika memungkinkan
       Anjurkan keluarga klien tetap tenang.
       Kaji dan monitor secara kontinu respon klien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar