Konsep care,holisme,humanisme
dan transkultural nursing
Pendahuluan
Sebagai perawat/ners materi
yang sangat penting dan menentukan adalah memahami konsep caring dan mampu
menanamkan dalam hati, disirami dan dipupuk untuk mampu memperlihatkan soft
skill sebagai perawat yaitu, empati, bertanggung jawab, dan tanggung gugat, dan
mampu belajar seumur hidup.Diharapkan perawat mampu memahami tentang caring
sebagai dasar yang harus dikuasai oleh perawat/ners.
Teori caring dalam keperawatan
•
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan
dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan
dengan orang lain.
•
Menurut Pasquali dan Arnold serta Watson,human care
terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan
rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain.
•
Waston yang terkenal dengan Theory of Human Care,
mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan
antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia.
•
Mayehoff memandang caring sebagai suatu proses yang
berorentasi pada tujuan membantu dan mengaktualisasi diri, dan juga
memperkenalkan sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati.
•
Sobel mendefenisikan caring sebagai suatu rasa peduli,
hormat dan menghargai orang lain.
•
Caring sebagai suatu moral imperative (bentuk moral)
sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang yang bermoral baik dan memiliki
kepedulian terhadap kesehatan pasien.
•
Marriner dan Tomey yang menyatakan bahwa caring
merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti
dari praktek keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal.
•
Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotavasi
tindakan.
•
Caring juga didefenisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik, psikologis, spiritual, dan sosial.
•
Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian,
kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada
disamping klien, dan bersifat caring sebagai media pemberi asuhan (Curruth,
Steele, Moffet, Rehmeyer, Cooper, & Burrough).
Beberapa ahli merumuskan konsep caring dalam beberapa
teori. Menurut Watson, ada 7 asumsi yang mendasari konsep caring yaitu:
1. Caring hanya akan efektif bila
dperlihatkan dan dipraktekkan secara interperonal.
2. Caring terdiri dari faktor karatif yang
berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi kebutuhan manusia atau klien.
3. Caring yang efektif dapat meningkatkan
kesehatan individu dan keluarga.
4. Caring merupakan respon yang dterima oleh
seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga mempengaruhi akan seperti apakah
seseorang terebut nantinya.
5. Lingkungan yang
penuh caring sangat potensial
untuk mendukung perkembangan seseorang dan mempengaruh seseorang dalam memilih
tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri.
6. Caring lebih kompleks daripada curing,
7. Caring merupakan inti dari keperawatan
Watson juga menekankan dalam sikap caring ini harus
tercermin 10 faktor karatif yang berasal dari perpaduan nilai-nilai humanistik
dengan ilmu pengetahuan dasar adalah sebagai berikut:
- Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistik.
- Memberikan kepercayaan-harapan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik.
- Menumbuhkan kesensitifan terhadap diri dan orang lain.
- Mengembangkan hubungan saling percaya.
- Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan yang positif dan negatif klien.
- Penggunaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan.
- Peningkatan pembelajaran dan interpersonal
- Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spiritual yang mendukung.
- Memberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi.
- Mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomenologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai.
Leininger
mengemukakan teori “culture care diversity and universality”,beberapa konsep
yang didefenisikan antara lain:
1. Kultural berkenaan dengan pembelajaran
2. Keanekaragaman kultural
3. Cultural care
4. Dimensi struktural dan budaya
5. Care sebagai kata benda
6. Care sebagai kata kerja
7. Caring dalam profesionalisme perawat
Sebagai seorang perawat kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan
secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk
klien. Lydia Hall mengemukakan perpaduan tiga aspek tersebut dalam
teorinya.Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total, maka ketiga unsur
ini harus dipadukan (Julia).
Menurut Boykin dan Schoenhofer, pandangan seseorang terhadap
caring dipengaruhi oleh dua hal yaitu persepsi tentang caring dan konsep
perawat sebagai disiplin ilmu dan profesi.
Keperawatan merupakan suatu proses interpersonal yang terapeutik dan
signifikan.Inti dari asuhan keperawatan adalah hubungan perawat-klien yang
bersifat profesional dengan penekanan pada bentuk interaksi aktif antara
perawat dan klien. Hubungan ini diharapkan dapat memfasilitasi partisipasi
klien dengan memotivasi keinginan klien untuk bertanggung jawab terhadap
kondisi kesehatannya.
HOLISME
Holisme adalah nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah
penting, semua terkait erat. Holistik melihat dirinya terus menerus sebagai
bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan dan
objek) sebagai yang lain. Holistik memandang pemisahan sebagai ilusi yang
diciptakan oleh pikiran.
HUMANISME
Humanisme adalah cara berfikir bahwa mengemukakan konsep dari peri
kemanusiaan sebagai fokus dan
satu-satunya tujuan.
Kamus umum mendefenisikan humanisme sebagai”sebuah pemikiran yang
berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang
dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural manapun.
TRANSKULTURAL NURSING
•
Transkultural Nursing adalah area
atau wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan
sifat didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu
ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya/keutuhan
budaya kepada manusia (Leininger,2000).
KONSEP DALAM TRANSKULTURAL NURSING
Ø
Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota
kelompok yang dpelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfkir,
bertindak dan mengambil keputusan.
Ø
Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan
yang lebih diinginkan atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu
tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.
Ø
Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan adalah
bentuk yang optimal dari pemberi asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan
variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya
yang menghargai nilai budaya indvidu, kepercayaan dan tindakan termasuk
kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang
mungkin kembali lagi (Leininger).
Ø
Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh
individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara
budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
Ø
Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau
kelompok budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
Ø
Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan
pada mendiskreditkan asal muasal manusia
Ø
Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya.
Ø
Care adalah fenomena yang berhubungan dengan
bimbingan, bantuan, dukungan perilaku pada indivdu, keluarga, dan kelompok.
Ø
Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk
membimbing, mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada
keadaan yang nyata atau antispasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar