Pemeriksaan
Radiografi terkait Sistem Kardiovaskuler
M. Askar,
S.Kep, Ns.,M.Kes
NIDN.
0928028002
Radiografi
Pemeriksaan sinar X dilakukan untuk
menentukan ukuran, kontur, dan posisi jantung
Memperlihatkan kalsifikasi jantung
dan perikardial
Menunjukkan adanya perubahan
fisiologis sirkulasi pulmonal
Tidak membantu diagnosis infark
miokardium akut
Menguatkan adanya komplikasi
tertentu (mis, gagal jantung kongestif)
Pemasangan kateter, seperti pacu
jantung atau kateter arteri pulmonal dapat dilihat melalui pemeriksaan sinar X
Pemeriksaan radiografi meliputi :
Foto rontgen toraks
Flouroskopi
Kateterisasi jantung
Angiografi radioactive imaging
Foto Toraks
Pelengkap pemeriksaan fisik pada
klien
Memberikan banyak informasi mengenai
keadaan jantung dan paru-paru
Interpretasi foto toraks tidak mudah
dilakukan
Memerlukan pengetahuan anatomi dan
patologi
Butuh latihan pengenalan dari berbagai
gambaran normal dan kemungkinan perubahan foto toraks yang terjadi pada proses
patologis
Perubahan radiologis dapat terlihat
pada kongesti vena pulmonalis, edema paru interstisial, dan edema paru alveolar
Fluoroskopi
Pemeriksaan fluoroskopi dapat
memberikan gambaran visual jantung pada luminescent x-ray screen
Pemeriksaan ini memperlihatkan
denyutan jantung dan pembuluh darah serta sangat tepat untuk mengkaji kontur
jantung yang tidak normal
Fluoroskopi adalah alat yang tepat
untuk penempatan dan pemasangan elektroda pemacu intravena serta untuk
membimbing pemasukan kateter pada kateterisasi jantung
Angiografi
Kateterisasi jantung biasanya
dilakukan bersama angiografi
Suatu teknik memasukkan media
kontras ke dalam sistem pembuluh darah untuk menggambarkan jantung dan pembuluh
darah
Bila hanya satu kamar jantung atau
pembuluh darah tertentu yang dipelajari, maka prosedur ini dinamakan angiografi
selektif
Angiografi menggunakan
sineangiogram, satu seri film atau gambar hidup pada layar fluoroskopi yang
diperkuat untuk mencatat perjalanan media kontras melalui berbagai tempat
pembuluh darah
Pencatatan informasi tersebut
memberikan perbandingan berbagai informasi dari waktu ke waktu
Empat tempat yang paling sering
digunakan untuk angiografi selektif adalah aorta, arteri koronaria, serta sisi
kanan dan kiri jantung.
Aortografi
Aortogram adalah angiografi yang
menggambarkan lumen aorga dan arteri utama yang muncul darinya
Pada aortografi toraks, media
kontras digunakan untuk mempelajari arkus aorta dan cabang-cabang besarnya
Biasanya digunakan pendekatan
translumbal retrograd brakhial atau femoral
Arteriografi
Koroner
Kateter radiopak dimasukkan ke
arteri brakial kanan/kiri atau arteri femoralis kemudian di dorong ke aorta
asendens dan diarahkan ke arteri koronaria yang dituju dengan bantuan
fluoroskopi
Arteriogram koroner digunakan untuk
mengevaluasi derajat aterosklerosis dan menentukan cara penanganannya.
Kateterisasi
Jantung Kanan
Kateterisasi jantung kanan dilakukan
dengan memasukkan kateter radiopak vena antekubital atau femoral ke atrium
kanan, ventrikel kanan, dan pembuluh darah paru
Cara ini dilakukan dibawah
pemantauan fluoroskopi
Tekanan dalam atrium kanan diukur
dan dicatat, kemudian sampel darah diambil untuk pengukuran hematokrit dan
saturasi oksigen
Kateter kemudian didorong melalui
katup triskupidalis
Selanjutnya uji yang sama dilakukan
pada darah di ventrikel kanan
Akhirnya kateter dimasukkan lebih
dalam lagi ke arteri paru (melalui katup paru) sampai sampel kapiler dapat
diambil kemudian tekanan kapiler (juga dikenal sebagai tekanan bagi) diukur
selanjutnya kateter ditarik
Kateterisasi jantung kanan dianggap
prosedur yang relatif aman
Namun ada juga potensi infeksi
seperti disritmia jantung, spasme vena, infeksi tempat pemasangan, perforasi
jantung, dan yang jarang terjadi adalah henti jantung
Kateterisasi
Jantung Kiri
Kateterisasi jantung kiri biasanya
dilakukan dengan teknik kateterisasi retrograd jantung kiri atau kateterisasi
transeptal atrium kiri
Pada teknik retrograd, kateter
dimasukkan ke arteri brakhialis kanan (arteriotomi) kemudian didorong dibawah
kontrol fluoroskopi ke aorta asendens dan ke ventrikel kiri, atau kateter dapat
dimasukkan secara perkutan melalui tusukan arteri femoralis
Pada pendekatan transeptal, kateter
dimasukkan melalui vena femoralis (secara perkutan atau melalui diseksi vena
safena magna) ke atrium kanan
Sebuah jarum panjang dimasukkan
melalui kateter tadi dan digunakan untuk menusuk septum yang memisahkan atrium
kanan dan kiri
Jarum kemudian ditarik dan kateter
didorong dengan bantuan fluoroskop ke ventrikel kiri
Pada kedua teknik tersebut, kondisi
klien dipantau dengan elektrokardiogram
Kateterisasi jantung kiri paling
sering dilakukan untuk mengevaluasi fungsi otot ventrikel kiri dan katup
mitral, aorta, atau kepatenan arteria koronaria
Prosedur ini digunakan untuk
mengevaluasi klien sebelum dan sesudah pembedahan jantung
Biasanya sisi kanan jantung
dikateterisasi terlebih dahulu sebelum sisi kiri
Komplikasi yang dapat terjadi
meliputi : disritmia, infark miokardium, perforasi jantung dan pembuluh darah
besar, serta embolisme sistemik
Setelah kateterisasi, kateter
dicabut secara perlahan
Pada pendekatan brakial, tempat
diseksi ditutup dan dibalut
Pada tempat penusukan femoral,
lakukan tekanan manual sampai perdarahan berhenti
MRI (Magnetic
Resonance Imaging)
Pemeriksaan radionuklida sangat
berguna untuk mendeteksi infark miokardium, penurunan aliran darah miokardium,
dan untuk mengevaluasi fungsi ventrikel kiri
Radioisotop diinjeksikan secara
intravena dan dilakukan pemindaian dengan menggunakan kamera gama
Pencitraan perfusi miokardium talium
sering digunakan dalam hubungannya dengan tes toleransi latihan
Pencitraan ini berfungsi untuk
mengevaluasi aliran darah yang melewati pembuluh darah yang sangat kecil dan
digambarkan dengan arteriografi untuk membandingkan perubahan perfusi
miokardium segera setelah latihan dan istirahat
Satu atau dua menit sebelum latihan
berakhir, satu dosis talium-201 diinjeksikan ke infus intravena agar
terdistribusi ke jantung
Gambar segera diambil dan diulang
dua sampai empat jam
Daerah yang tidak memperlihatkan
ambilan talium dicatat sebagai defek dan menunjukkan iskemia akibat latihan
Sedangkan defek yang persisten
menunjukkan adanya infark dan dicatat sebagai defek menetap
Meskipun kebanyakan pencitraan
talium bersifat gambaran satu dimensi, namun telah ada metode baru dengan
tomografi emisi foton tunggal (SPECT = single photon emission tomography)
yang mampu memberikan gambaran tiga dimensi
Dengan SPECT, kamera bergerak
mengitari klien memutar 180-360 derajat, sehingga identifikasi daerah yang
mengalami penurunan perfusi miokardium dapat dikenali lebih tepat
PET (Positron
Emission Tomography)
Prosedur non-invasif yang digunakan di masa lalu terutama untuk
mempelajari disfungsi neurologis
PET digunakan untuk mendiagnosis disfungsi jantung
Untuk klien jantung, termasuk yang tidak bergejala, PET memberikan
informasi yang lebih spesifik mengenai perfusi miokardium dan viabilitasnya
dibanding TEE atau pemindaian talium
TEE sangat membantu untuk merencanakan jalannya perawatan, misalnya
dalam menentukan perlunya pembedahan tandur pintasan koroner (CABG) atau
angioplasti
Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kepatenan pembuluh asli atau
hasil tandur dari sirkulasi kolateral
Klien yang menjalani pemindaian PET diberikan injeksi radioisotop
Merupakan salah satu senyawa yang digunakan untuk menunjukkan aliran
darah dalam miokardium dan senyawa lainnya untuk menunjukkan fungsi
metabolismenya.
Kamera PET memberikan gambaran tiga dimensi yang sangat rinci mengenai
penyebaran senyawa tersebut
Viabilitas miokardium ditentukan dengan membandingkan besarnya
metabolisme glukosa dalam miokardium dengan besarnya aliran darah
Misalnya, jaringan iskemik namun masih aktif akan memperlihatkan
penurunan aliran darah dan peningkatan metabolisme
Untuk klien ini, maka revaskularisasi dengan pembedahan atau angioplasi
akan meningkatkan fungsi jantung
Pembatasan masukan makanan sebelum tes dilakukan berbeda-beda menurut
institusi yang menjalankannya,
Namun karena PET mengevaluasi metabolisme glukosa, maka kadar glukosa
darah klien harus dalam batas normal
Klien harus menghentikan kopi dan tembakau empat jam sebelum dilakukan
tes
Klien diyakinkan bahwa pajanan radiasi yang dikenakan sangat aman dan
masih dalam batas yang dapat diperiksa, seperti pada pemeriksaan dengan talium
Meskipun peralatan PET masih sangat mahal bagi kebanyakan institusi,
namun semakin banyak yang menggunakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar