Laman

Selasa, 17 April 2012

IDK II pak akmal :ORGANA VISUALE( Indera Penglihatan )


P’ Akmal
IDK I “4 in 1”
ORGANA VISUALE( Indera Penglihatan )
v  BULBUS OCULI ( = bola mata )
v  Alat Accessoria Oculi ( alat tambahan mata )
*       PALPEBRAE
*       CONJUNCTIVA
*       OTOT-OTOT MATA
*       APPARATUS LACRIMALIS
Terletak àCAVUM ORBITA
PALPEBRAE
*       Terdiri Palpebra Superior dan Inferior
*       Dibentuk lempeng jaringan ikat = TARSUS
*       Bagian luar ditutupi KULIT + otot wajah untuk mata\
*       Bagian dalam terdapat GLANDULA TARSALIS + CONJUNCTIVA
*       Pinggirnya à Supercilium ( bulu mata )
*       Tersusun oleh kulit tanpa lemak subkutis.
*       Sangat elastis dan mudah diregangkan
*       Batas palpebra berakhir pada plat tarsal, terletak pada batas kelopak. Batas ini mengandung banyak kelenjar kecil, ductus, batang rambut, dan bulu mata.
*       Hubungan antara palpebra atas dan bawah dinamakan kantus.



Fungsi Palpebra
       Mencegah ruda paksa
       Mencegah cahaya yang menyilaukan
       Membantu menyebarkan air mata
Terdapat 2 otot penting pada palpebra :
1. M. Levator palpebra
       Elevasi (angkat palpebra)
       sinergis dengan m. frontalis dan
       m.rectus superior
2. M. Orbicularis oculi
        Mengedipkan mata ….. Pars palpebralis
       Menutup mata ……..pars orbitalis
Tiga gerakan palpebra :
  1. Menutup → kontraksi m.orb.okuli (N.VII) & relaksasi m.levator palp.sup. M.riolani menahan bgn belakang palp. thd dorongan bola mata
  2. Membuka → kontraksi m.levator palp. sup.(N.III). M.Muller mempertahankan mata tetap terbuka
  3. Proses berkedip (blink): refleks (didahului stimuli) dan spontan (tdk didahului stimuli) → kontraksi m.orb. okuli pars palp.
BULBUS OCULI
q  Bentuk agak bulat, diameter ± 2,5 cm
                antero – posterior > panjang
q  Terdiri dari 3 lapisan, dari luar ke dalam :
1.       TUNICA FIBROSA ( = SCLERA )
2.       TUNICA VASCULOSA ( = UVEA / chorioidea )
3.       RETINA
Bagian ANTERIOR Bulbus Oculi, terdiri :
       CORNEA
       CAMERA ANTERIOR ( Ruang antara Cornea – Iris )
       IRIS
       CAMERA POSTERIOR ( Ruang antara Iris – Lensa )
Camera Anterior + Posterior berisi cairan gel à HUMOR AQUES
BULBUS OCULI          
SCLERA
                Suatu jaringan ikat fibrosa à keras, kuat, putih
                Ada lubang pada :
v  Posterior à masuk N. OPTICUS + Pembuluh darah
v  Anterior à berhubungan dengan Ruang CAMERA POSTERIOR
                Tempat melekatnya otot-otot mata
UVEA / chorioidea        
Suatu lapisan pembuluh darah
Kedepan membentuk
      1. Corpus Ciliare + Processus Ciliaris                   2. Iris
Corpus Ciliare + Processus Ciliaris
       Menggantung Lensa Mata
       Atur AKOMODASI LENSA
Iris
       Terdapat otot sirkuler + radier
       Terdapat lubang à PUPIL
       Atur AKOMODASI CAHAYA
RETINA
o         Suatu lapisan sel-sel nervosa sebagai FOTORESEPTOR
o         Pada bagian dalam posterior ( = FUNDUS OCULI ), terdapat :
o         Tonjolan à PAPILLA N. OPTICUS ( = blind spot )
o         MACULA LUTEA à tonjolan dilateral papilla, oval, terdiri sel CONE, sensitif cahaya
o         FOVEA CENTRALIS à lekukan pada Central Macula Lutea, paling sensitif cahaya
o         Ruang Bulbus Oculi bagian Posterior à isi cairan kental = CORPUS VITREUS
Retina meluas ke depan hampir mencapai badan siliaris. Struktur ini tersusun dalam 10 lapisan dan mengandung sel batang (rods) dan sel kerucut (cones), yang merupakan reseptor penglihatan, ditambah 4 jenis neuron: Sel bipolar, Sel ganglion, Sel horizontal, dan Sel amakrin.
Sel kerucut (cones)
*       berjumlah 7 juta
*       paling banyak di region fovea,
*       berfungsi untuk sensasi yang nyata (penglihatan yang paling tajam) dan penglihatan warna.
Sel batang (rods)
*       Untuk sensasi yang sama-samar pada waktu malam atau cahaya remang.
*       Sel ini mengandung pigmen visual ungu yang disebut rhodopsin.
CONJUNCTIVA
       Lapisan bening menutupi bagian depan bulbus oculi + bagian dalam Palpebra
       Selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera
Konjungtiva merupakan membran mukosa tipis yang membatasi permukaan dalam dari kelopak mata dan melipat ke belakang membungkus permukaan depan dari bola mata, kecuali bagian jernih di tengah-tengah mata (kornea). Membran ini berisi banyak pembuluh darah dan berubah merah saat terjadi inflamasi.


Konjungtiva terdiri dari tiga bagian:
       Konjungtiva palpebralis (menutupi permukaan posterior dari palpebra).
       konjungtiva bulbaris (menutupi sebagian permukaan anterior bola mata).
       forniks (bagian transisi yang membentuk hubungan antara bagian posterior palpebra dan bola mata).
CORNEA
ü  Membrana cembung di depan Bulbus Oculi
ü  Tidak punya pembuluh darah
Fungsi utama kornea :
- Media refrakta yang terpenting
- Barrier penting dari isi bola mata
Proses metabolisme dalam kornea :
1. Metabolisme glukosa dan glikogen
2. Metabolisme oksigen
3. Metabolisme asam amino
Lapisan endotel kornea memiliki fungsi internal :
1. Barrier masuknya cairan humor aquous kedalam stroma.
2. Metabolisme pompa metabolik aktif untuk memompa air keluar dari stroma.
FISIOLOGI KORNEA
       sel epitel dpt hidup rata-rata 4-8 hr
       pd keadaan N sel yg † dilepaskan sth sel pengganti berikatan baik dg sel sblhnya
       epitel dpt beregenerasi lengkap dlm 7 hr
       pd proses maturasi sel diselubungi mikrovilli  à 7 – 14 hari
       sel epitel brsl dr stem sel limbus à bermigrasi scr sentripetalà ganti sel rusak
       hanya sel basal yg mampu utk mitosis
OTOT-OTOT MATA
OTOT BULBUS OCULI
q  M. Rectus Superior
q  M. Rectus Inferior
q  M. Rectus Lateralis
q  M. Rectus Medialis
q  M. Obliquus Superior
q  M. Obliquus Inferior
Menggerakkan Bulbus Oculi
APPARATUS LACRIMALIS
Terdiri :
q  GLANDULA LACRIMALIS
       Terletak di sudut Craniolateral Cavum Orbita
       Produksi Air mata
q  CANALICULUS & SACCUS LACRIMALIS
       Suatu saluran + kantong di sudut medial mata
       Menampung Air mata
q  DUCTUS NASOLACRIMALIS
Saluran dari Saccus Lacrimalis ke Cavum Nasi
Air Mata (tears)
Diproduksi oleh sistem kelenjar air mata :
  1. Glandula lacrimalis asesorius Krause  dan Wolfring (sekresi dasar)
  2. Glandula lakrimalis utama mayor  (sekresi refleks).
  3. Fungsi air mata :
  4. 1 Melicinkan permukaan optik bola mata
  5. 2. Media pelepasan sel ‘desquamasi’.
  6. 3. Suplai oksigen ke kornea
  7. 4. Antimikroba
  8. 5. Lubrikasi pergesekan palpebra dan kornea
  9. 6. Mencegah pengeringan permukaan luar bola mata.
Lapisan air mata :
  1. Lapisan lipid (atas), diproduksi oleh glandula meibom.
  2. Memperlambat menguapan air mata
  3. Mempertahankan barier hidrofobik
  4. Mempertahankan tear meniskus
2. Lapisan akuous (tengah), diproduksi oleh kelenjar Krause Wolfring.
·         Suplai oksigen
·         Antimikroba
·         Meratakan permukaan kornea
·         Membersihkan kotoran
·         Mengatur fungsi sel-sel epitel kornea
3. Lapisan mucin (bawah), diproduksi oleh sel-sel goblet
·         Mengubah sifat hibrofobik ke hidrofilik epitel kornea
·         Menyediakan lubikasi untuk palpebra
Proses pembentukan bayangan pada mata normal terjadi apabila berkas cahaya yang masuk ke mata akan dibiaskan oleh lensa mata sehingga berkas sinar biasnya tepat berpotongan pada retina. Adapun sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Dari retina cahaya kemudian dikirim dalam bentuk  listrik ke otak melalui saraf mata. Impuls diproses oleh otak sehingga terbentuk  bayangan nyata dan tegak yang memberi kesan bahwa kita melihat benda tersebut.


Organa auditorium
ORGANA AUDITORIA (Indera Pendengaran)
Terdiri :
      1. AURIS EXTERNA              ( = Telinga luar )
      2. AURIS MEDIA                    ( = Telinga tengah )
      3. AURIS INTERNA               ( = Telinga dalam )
AURIS EXTERNA
q  AURICULA ( = daun telinga )
                dibentuk oleh CARTILAGO
q  MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS ( = liang telinga )
o         Suatu saluran ± 2 – 3 cm
o         Terdiri :  - 1/3 luar, dibentuk Cartilago
                                                - 2/3 dalam, dibentuk tulang ( pars petrosa                     os temporalis )
o         BUKAN saluran lurus à bentuk “S”
o         Dilapisi kulit
o         Terdapat :             - Rambut-rambut
                                                                - Glandula Ceruminosae à CERUMEN
o         Ujung dalam à terdapat MEMBRANA TYMPANI


AURIS MEDIA
q  Disebut juga CAVUM TYMPANI
q  Terletak di dalam pars petrosa os temporalis
q  Dipisahkan dari MAE oleh Membrana Tympani
q  Berhubungan dengan NASOPHARYNS à TUBA AUDITIVA EUSTACHIUS
q  Terdapat tulang-tulang pendengaran dari lateral à medial :
1.       MALLEUS
2.       INCUS dan STAPES
q  Tulang pendengaran dikontrol / diatur oleh otot :
1.       M. STAPEDIUS
2.       M. TENSOR TYMPANI
q  Auris Media dipisahkan dari AURIS INTERNA oleh FENESTRA VESTIBULI
q  Berhubungan dengan SINUS MASTOIDEUS
                ( di dalam Processus Mastoideus )
q  Di dalam Cavum Tympani, berjalan N. Facialis
AURIS INTERNA
q  Terletak dalam pars petrosa os temporalis à dalam rongga LABYRINTHUS OSSEUM, terdiri :
o         Canalis Semicircularis
o         Canalis Spiralis Cochleae
o         Vestibulum
q  Berisi Organa :
o         Vestibularis ( keseimbangan )
o         Cochlearis ( pendengaran)
q  Organa Vestibularis, adalah
o         3 Ductus Semicircularis      à dalam Canalis Semicircularis
o         1 Utriculus                                             à dalam Vestibulum
o         1 Sacculus                                             à dalam Vestibulum

q  Organa Cochlearis, adalah
o         Ductus Cochlearis à dalam Canalis Spiralis
q  N. Vestibularis ß keluar dari Organa Vestibularis
q  N. Cochlearis ß keluar dari Organa Cochlearis
q  N. Vestibulocochlearis = N. OCTAVUS à keluar
                pada Meatus Acusticus Internus à TRUNCUS CEREBRI
FAAL PENDENGARAN
       Bunyi   à  Proses Fisika
       Diubah menjadi impuls oleh
    sel sensorik organon Corti à N. Akustikus (VIII)  à   Cortex Cerebri
       Lintasan utama bunyi mencapai labirin :
    MAE  à MT  à  Osikula Auditiva (MIS) à    Foramen Ovale  à  Labirin  à  Air Conduction
       Lintasan lain :
   - Bone Conduction
   - Secara langsung melalui MT yang perforasi
Secara anatomis telinga dibagi menjadi  3   bagian :
·          Telinga luar                          : Fs. Konduksi
·          Telinga tengah                    : Fs. Konduksi + perkuatan
·          Telinga dalam                     : Proses neurofisiologi
Efek perkuatan getaran bunyi dihasilkan dua mekanisme :
·          Rasio luas MT : FO = 17 : 1 (pembesaran 17 X)
·          Efek pengungkit dari maleus dan inkus = 1.3 X


KEMAMPUAN DENGAR MANUSIA
       Bunyi ditentukan oleh : Frekuensi dan Amplitudo
        Frekuensi pendengaran ?
        Orang dewasa muda : 16 Hz    20.000 Hz     (frekuensi sonik)
                                                Subsonik > Sonik > Ultrasonik
                àFrekuensi percakapan       : 500 Hz – 2000 Hz
                àFrekuensi rendah             : < 500 Hz
                àFrekuensi tinggi                : > 2000 Hz
INTENSITAS PENDENGARAN
       Intensitas pendengaran à Satuan Desibel
       Intensitas pendengaran terhadap bunyi sehari-  hari :
       Suara bisikan                      :  15 – 20 dB
       Bising ruang kantor            :  35 – 40 dB
       Percakapan dekat              :  60 dB
       Bising jalan raya                :  80 dB
       Klakson mobil                     :  100 dB
       Bising pesawat jet              :  120 dB
       Ambang nyeri     : 130 dB
ORGANA GUSTATORIA
v  Pengecapan dirasakan oleh TASTE BUDS à yang terdapat pada PAPILLAE LINGUALIS sebagai chemoreceptor.
v  Rasa tersebut diantar N. FACIALIS
v  Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot.
v  Dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
Lidah secara anatomi terbagi atas 3 bagian, yakni
       Apeks linguae (ujung lidah)
       Corpus linguae (badan lidah)
       Radix linguae (akar lidah)
Ada 4 macam Papillae pada Corpus &Apex Linguae
      1. papila fungiformia, penonjolan dengan tangkai kecil dan permukaan yang melebar berbentuk seperti jamur, terletak  pada bagian anterior
      2. papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah dan merupakan papila yang sangat besar dengan menutupi papila yang lainnya, melintang pada pangkal lidah
      3. Papila filiformis, merupakan penonjolan berbentuk seperti konus, sangat banyak terdapat pada seluruh permukaan lidah, terdapat pada bagian posterior.
      4. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral.
Persarafan Pada Lidah
       Persarafan yang majemuk.
       Dipersarafi oleh nervus hipoglosus (saraf XII )
       Implus perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf cranial V, sementara implus indera pengecap bergerak dalam khorda timpani bersama saraf lingual, kemudian bersatu dengan Nervus cranial VII, yaitu nervus saraf fasialis.
Lokasi pengecapan :
      1. Rasa manis           à apex linguae ( ujung )
      2. Rasa pahit            à pangkal lidah
      3. Rasa asam            à sisi lidah
      4. Rasa asin              à sisi lidah
v  Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen
v  Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic ( gula, glikol, alcohol, aldehide, keton, amida, ester, asam amino, protein,asam sulfonat, asam halogenasi ), dan garam anorganik dari timah dan berilium.
v  Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Na
v  Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau beracun.
Saliva
       Orang Dewasa Berkisar Antara 0,3-0,4 ml/menit
       Apabila Distimulasi, Banyaknya Air Ludah Normal Adalah 1-2 ml/menit
       1000-1500 cc air ludah dalam 24 jam.
       99,5% air dan 0,5 % lagi terdiri dari garam-garam , zat organik dan zat anorganik
Fungsi Saliva
       Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan menelan makanan
       Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair  sehingga mudah ditelan dan dirasakan
       Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman
       Mempunyai aktivitas antibacterial
       Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah)  dan lipase ludah
       Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva
       Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air dalam tubuh.
       membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah)
Kelenjar Saliva
       Kelenjar Parotis , terletak dibagian bawah telinga dibelakang ramus mandibula
       Kelenjar Submandibularis (submaksilaris) , terletak dibagian bawah korpus mandibula
       Kelenjar Sublingualis ,  terletak dibawah lidah

ORGANA OLFACTORIA
q  Dibentuk oleh ujung-ujung N. OLFACTORIUS sebagai Chemoreceptor.
q  Terletak pada Mucosa :
1.       Atap Cavum Nasi
2.       1/3 atas Cavum Nasi
q  Anatomi Atap Cavum Nasi / 1/3 atas Cavum Nasi,
CAVUM NASI
  Apertura Nasalis Anterior (=Nares Anterior)
  Apertura Nasalis Posterior (= CHOANAE)
  Septum Nasi
NASAL
  berbentuk piramid,
  puncaknya di atas, dasarnya di bawah, kolumela, alanasi.
  Terdapat lubang hidung, yaitu :
                dibagian depan nares anterior ;
                ke arah nasoparing disebut : nares posterior (koana).
Fungsi nasal
  Mengatur kelembaban udara
                Dilakukan oleh lapisan lendir (mucous blankat). Pada musim panas udara hampir jenuh oleh uap air.
  Mengatur suhu
                Fungsi ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh darah. Adanya permukaan konkha dan septum yang luas sehingga gradiasi berlangsung optimal.
                Suhu udara setelah melalui hidung ± 37 0 C.

  Penyaring ® Pelindung
                Fungsi ini berguna untuk membersihkan inspirasi dari debu dan bakteri oleh :
                Rambut pada vestibula nasi 
                Cilia
  Lapisan lendir
                debu dan bakteri akan melekat pada lapisan lendir dan partikel yang besar akan dikeluarkan dengan bersin.
Indra pencium
                Mukosa penciuman pada :
  Atap rongga hidung,
  Konkha superior
  Sepertiga bagian atas septum nasi
Reseptor Bau
  Bagian pendeteksi bau(smell receptors).
  Disebut olfactory epithelium
  Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar