Laman

Minggu, 29 Januari 2012

TANDA DAN GEJALA MASALAH SISTEM ELIMINASI


TANDA DAN GEJALA MASALAH SISTEM ELIMINASI
Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua, yakni
}  Eliminasi urine (sisa metabolisme)
}  Eliminasi fekal/alvi/bowel.kebutuhan buang air besar (sisa pencernaan)
Kebutuhan Eliminasi Urine
Eliminasi urine = Miksi (berkemih)
Miksi =>          proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi.
Organ yang berperan dalam sistem eliminasi urine
}  Ren (ginjal)
}  Ureter
}  Vesika urinaria
}  Urethra
Masalah Eliminasi Urine
v  Retensi Urine
v  Inkontinensia urine
v  Enureis
v  Poliuria
v  Disuria
Retensi Urine
}  Retensio urine adalah ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut. (Brunner & Suddarth).
}  Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak punya kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna.
Etiologi
}  Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis
}  Vesikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang
}  Intravesikal berupa pembesaran prostat, kekakuan lehervesika, batu kecil dan tumor
}  Dapat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat, kelainan patologi uretra, trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih.
Manifestasi Klinis
}  Urine mengalir lambat
}  Terjadi poliuria yang makin lama makin parah karena pengosongankandung kemih tidak efisien
}  Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih
}  Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BAK.
}  Pada retensi berat bisa mencapai 2000-3000 cc.
Inkontinensia urine
}  Inkontinensia urin didefinisikan sebagai keluarnya urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya, yang mengakibatkan masalah sosial dan higienis penderitanya
}  Merupakan ketidakmampuan otot spinkter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol eksresi urin
Etiologi
}  Kelainan urologik; misalnya radang, batu, tumor, divertikel.
}  Kelainan neurologik; misalnya stroke, trauma pada medulla spinalis, demensia dan lain-lain.
}  Lain-lain; misalnya hambatan motilitas, situasi tempat berkemih yang tidak memadai/jauh, dan sebagainya.
}  Penyebab lainnya: proses penuaan (aging prosess), pembesaran kelenjar prostat, serta penurunan kesadaran serta penggunaan obat narkotik.
Enuresis
}  Sering terjadi pada anak-anak
}  Umumnya terjadi pada malam hari — nocturnal enuresis
}  Dapat terjadi satu kali atau lebih dalam semalam.
Penyebab
}  Kapasitas kandung kemih lebih besar dari normalnya
}  Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi dari keinginan berkemih tidak diketahui, yang mengakibatkan terlambatnya bagun tidur untuk kekamar mandi
}  Kandung kemih irritable dan seterusnya tidak dapat menampung urine dalam jumlah besar.
}  Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya persaingan dengan saudara kandung, cekcok dengan orang tua). Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya tanpa dibantu untuk mendidiknya.
}  Infeksi saluran kemih atau perubahan fisik atau neurologi sistem perkemihan.
}  Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral atau makanan pemedas
}  Anak yang takut jalan pada gang gelap untuk kekamar mandi.
}  Perubahan pola berkemih
Poliuria
}  Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, seperti 2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan
}  Dapat terjadi karena : DM, defisiensi ADH, penyakit ginjal kronik
}  Tanda-tanda lain adalah : polydipsi, dehidrasi dan hilangnya berat badan.
Disuria
}  Adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih
}  Dapat terjadi karena : striktura urethra, infeksi perkemihan, trauma pada kandung kemih dan urethra.
Eliminasi Fekal (Bowel)
}  Eliminasi bowel/ Buang Air Basar (BAB) atau disebut juga defekasi merupakan faeces normal tubuh yang penting bagi kesehatan untuk mengeluarkan sampah dari tubuh. Sampah yang dikeluarkan ini disebut faeces atau stool
}  Defekasi adalah pengeluaran faeses dari anus dan rectum. Frekuensi defekasi tergantung individu, bervariasi dan beberapa kali per hari sampai dengan 2-3 kali per minggu. Defekasi biasanya terjadi karena adanya reflek gastro-colika.
Gangguan eliminasi fekal utama:
}  Konstipasi
}  Impaction
}  Inkontinensia fekal
}  Diare
}  Hemoroid
Konstipasi
}  Konstipasi merupakan gejala, bukan penyakit, yaitu menurunnya frekuensi BAB disertai dengan pengeluaran faeces yang sulit’ keras dan mengedan. BAB keras dapat menyebabkan nyeri rectum. Kondisi ini terjadi karena faces berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap.
Impaction
}  Impaction merupakan akibat konstipasi yang tidak berakhir sehingga, tumpukan faces yang keras di rectum tidak dikeluarkan. Impaction berat, tumpukan feses sampai pada kolon sigmoid.
}  Penyebabnya pasien dalam keadaan lemah, bingung, tidak sadar, konstipasi berulang dan pemeriksaan yang dapat menimbulkan konstipasi.
}  Tandanya : tidak BAB, anoreksia, kembung/kram dan nyeri rektum.
Diare
}  Diare merupakan BAB sering dengan cairan dan feces yang tidak berbentuk. Isi intestinal melewati usus halus dan kolon sangat cepat. Iritasi di dalam kolon merupakan fakta tambahan yang menyebabkan meningkatkan sekresi mukosa. Akibatnya feces menjadi encer sehingga pasien tidak dapat mengontrol dan menahan BAB.
Inkontinensia Fekal
}  Yaitu suatu keadaan di mana tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus, BAB encer dan jumlahnya banyak.Umumnya disertai dengan gangguan fungsi spinter anal, penyakit neuromuskuler, trauma spinal cord dan tumor spingter anal eksternal.
Hemoroid
}  Yaitu dilatasi, pembengkakan vena pada dinding rectum (bias internal dan eksternal). Hal ini terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan, gagal dengan mudah jika dinding pembuluh darah teregang. Jika terjadi inflamasi dan pengerasan, maka klien merasa panas dan rasa gatal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar