TANDA DAN GEJALA MASALAH
SISTEM ELIMINASI
Kebutuhan
eliminasi terdiri atas dua, yakni
} Eliminasi urine (sisa
metabolisme)
} Eliminasi fekal/alvi/bowel.kebutuhan
buang air besar (sisa pencernaan)
Kebutuhan
Eliminasi Urine
Eliminasi urine =
Miksi (berkemih)
Miksi => proses pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi.
Organ yang berperan dalam sistem eliminasi
urine
} Ren (ginjal)
} Ureter
} Vesika urinaria
} Urethra
Masalah Eliminasi Urine
v Retensi Urine
v Inkontinensia urine
v Enureis
v Poliuria
v Disuria
Retensi Urine
} Retensio urine adalah ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun
terdapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut. (Brunner
& Suddarth).
} Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih
dan tidak punya kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna.
Etiologi
} Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis
} Vesikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang
} Intravesikal berupa pembesaran prostat, kekakuan lehervesika, batu kecil
dan tumor
} Dapat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat, kelainan patologi
uretra, trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih.
Manifestasi Klinis
} Urine mengalir lambat
} Terjadi poliuria yang makin lama makin parah
karena pengosongankandung kemih tidak efisien
} Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih
} Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BAK.
} Pada retensi berat bisa mencapai 2000-3000 cc.
Inkontinensia urine
} Inkontinensia urin
didefinisikan sebagai keluarnya urin yang tidak terkendali pada waktu yang
tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya, yang
mengakibatkan masalah sosial dan higienis penderitanya
} Merupakan ketidakmampuan
otot spinkter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol eksresi urin
Etiologi
} Kelainan urologik; misalnya
radang, batu, tumor, divertikel.
} Kelainan neurologik;
misalnya stroke, trauma pada medulla spinalis, demensia dan lain-lain.
} Lain-lain; misalnya hambatan
motilitas, situasi tempat berkemih yang tidak memadai/jauh, dan sebagainya.
} Penyebab lainnya: proses penuaan (aging prosess), pembesaran kelenjar prostat, serta penurunan kesadaran serta
penggunaan obat narkotik.
Enuresis
} Sering terjadi pada anak-anak
} Umumnya terjadi pada malam hari — nocturnal enuresis
} Dapat terjadi satu kali atau lebih dalam semalam.
Penyebab
} Kapasitas kandung kemih lebih besar dari normalnya
} Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi dari
keinginan berkemih tidak diketahui, yang mengakibatkan terlambatnya bagun tidur
untuk kekamar mandi
} Kandung kemih irritable dan seterusnya tidak dapat menampung urine dalam
jumlah besar.
} Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya persaingan
dengan saudara kandung, cekcok dengan orang tua). Orang tua yang mempunyai pendapat
bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya tanpa dibantu untuk mendidiknya.
} Infeksi saluran kemih atau perubahan fisik atau neurologi sistem
perkemihan.
} Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral atau makanan pemedas
} Anak yang takut jalan pada gang gelap untuk kekamar mandi.
} Perubahan pola berkemih
Poliuria
}
Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh
ginjal, seperti 2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan
}
Dapat terjadi karena : DM, defisiensi ADH, penyakit
ginjal kronik
}
Tanda-tanda lain adalah : polydipsi, dehidrasi dan
hilangnya berat badan.
Disuria
} Adanya rasa sakit
atau kesulitan dalam berkemih
} Dapat terjadi
karena : striktura urethra, infeksi perkemihan, trauma pada kandung kemih dan
urethra.
Eliminasi Fekal (Bowel)
} Eliminasi bowel/
Buang Air Basar (BAB) atau disebut juga defekasi merupakan faeces normal tubuh
yang penting bagi kesehatan untuk mengeluarkan sampah dari tubuh. Sampah yang
dikeluarkan ini disebut faeces atau stool
} Defekasi adalah
pengeluaran faeses dari anus dan rectum. Frekuensi defekasi tergantung
individu, bervariasi dan beberapa kali per hari sampai dengan 2-3 kali per
minggu. Defekasi biasanya terjadi karena adanya reflek gastro-colika.
Gangguan eliminasi fekal utama:
} Konstipasi
} Impaction
} Inkontinensia fekal
} Diare
} Hemoroid
Konstipasi
} Konstipasi
merupakan gejala, bukan penyakit, yaitu menurunnya frekuensi BAB disertai
dengan pengeluaran faeces yang sulit’ keras dan mengedan. BAB keras dapat
menyebabkan nyeri rectum. Kondisi ini terjadi karena faces berada di intestinal
lebih lama, sehingga banyak air diserap.
Impaction
} Impaction merupakan
akibat konstipasi yang tidak berakhir sehingga, tumpukan faces yang keras di
rectum tidak dikeluarkan. Impaction berat, tumpukan feses sampai pada kolon sigmoid.
} Penyebabnya pasien
dalam keadaan lemah, bingung, tidak sadar, konstipasi berulang dan pemeriksaan
yang dapat menimbulkan konstipasi.
} Tandanya : tidak
BAB, anoreksia, kembung/kram dan nyeri rektum.
Diare
} Diare merupakan BAB
sering dengan cairan dan feces yang tidak berbentuk. Isi intestinal melewati
usus halus dan kolon sangat cepat. Iritasi di dalam kolon merupakan fakta
tambahan yang menyebabkan meningkatkan sekresi mukosa. Akibatnya feces menjadi
encer sehingga pasien tidak dapat mengontrol dan menahan BAB.
Inkontinensia Fekal
} Yaitu suatu keadaan
di mana tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus, BAB encer dan jumlahnya
banyak.Umumnya disertai dengan gangguan fungsi spinter anal, penyakit
neuromuskuler, trauma spinal cord dan tumor spingter anal eksternal.
Hemoroid
} Yaitu dilatasi,
pembengkakan vena pada dinding rectum (bias internal dan eksternal). Hal ini
terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan, gagal dengan mudah jika dinding
pembuluh darah teregang. Jika terjadi inflamasi dan pengerasan, maka klien
merasa panas dan rasa gatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar