Asma
Asma merupakan penyakit pernapasan
kronik yang banyak diderita oleh anak-anak. Faktor risiko eksogen dan reaksi
alergi merupakan faktor yang penting dalam terjadinya asma ini. Biasanya,
serangan asma terjadi pada awal-awal, dan terdapat beberapa faktor risiko
seperti penyakit atopik, suara mengi, dan riwayat keluarga asma.
Terdapat beberapa faktor yang dapat
memicu terjadinya asma:3
- Alergen lingkungan
- Infeksi virus traktus respiratorius
Virus juga dapat menjadi penyebab
asma. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus dapat menstimulasi sel untuk
memproduksi IgE, dan dapat menstimulasi saraf yang memicu konstriksi saluran
bronkus. Selain itu, bronkus yang terinfeksi oleh virus menjadi lebih sensitif
dan dapat meningkatkan risiko munculnya asma.Penyebab infeksius lain, yaitu
klamidia dan mikoplasma, dapat menyebabkan asma kronik.4
- Latihan fisik
Latihan fisik dapat memicu
terjadinya asma melalui bronkospasme akut. Asma akibat latihan fisik terdapat
pada pasien yang memiliki riwayat asma, atau pada pasien normal yang memiliki
rinitis alergi, atopi, dan kistik fibrosis. Adanya asma dapat dipicu oleh
kehilangan cairan pada jalan napas, kehilangan panas, atau kombinasi keduanya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi bronkospasme yang diinduksi latihan fisik yaitu:
- Pajanan terhadap udara dingin atau udara kering
- Polutan lingkungan, seperti sulfur, ozon
- Derajat hiperreaktivitas bronkus
- Durasi dan intensitas latihan
- Eksposur alergen
- Infeksi respirasi
- Genetik
Kelainan genetik yang dapat
menyebabkan asma yaitu adanya mutasi ganda dan melibatkan gen polimorfisme yang
mengkode hidrolase platelet-activating factor. Faktor genetik juga
berpengaruh pada produksi limfosit T yang tidak seimbang, seperti produksi Th2
yang berlebih. Hal ini mengakibatkan produksi IgE berlebih sehingga pasien
mudah tersensitisasi terhadap faktor lingkungan.3
Terdapat 10 gen yang menunjukkan
kaitan dengan kemunculan asma. Gen ADAM33 yang terletak pada kromoson 20 dapat
menyebabkan hiperresponsif bronkial dan meningkatkan risiko munculnya asma. Gen
PHF11, yang terletak pada kromoson 13, merupakan gen penyebab asma, namun
mekanisme pastinya masih belum jelas. Beberapa hipotesis menyebutkan bahwa gen
PHF11 ini berperan dalam mengatur sel yang memproduksi IgE.4
- GERD, akibat adanya refleks vagal atau refleks lain, dan dapat meningkatkan resistensi dan reaktivitas jalan napas.
- Sinusitis/rinitis kronik, merupakan faktor eksaserbasi asma yang penting, karena dapat memperburuk gejala pada jalan napas.
- Hipersensitivitas terhadap aspirin/NSAID; dosis tunggal pemakaian aspirin dapat menyebabkan eksaserbasi asma, yang dapat disertai dengan iritasi konjungtiva dan flushing pada kepala dan leher.
- Penggunaan beta-adrenergik receptor blocker
- Obesitas
- Polutan lingkungan
- Pekerjaan
- Iritan (parfum, cat)
- Faktor emosional
- Faktor perinatal, seperti prematurias, usia maternal, kebiasaan merokok ibu saat hamil
Patofisiologinya melibatkan
inflamasi jalan napas, obstruksi aliran napas, dan hiperresponsif bronkus.
Adanya edema pada jalan napas dan sekresi mukus dapat mempengaruhi derajat
asma. Selain itu, terdapat sel mononuklear, infiltrasi eosinofil, hipersekresi
mukus, deskuamasi epitel, dan hiperplasia otot poloS
thanks , bagus untuk persentase ujian proposal aku nanti . . . makasihh :D
BalasHapus