•
NOMENKLATUR NEUROFISIOLOGI
•
Informasi
: adalah segala sesuatu yang
mempunyai arti seperti pengetahuan, fakta-fakta, nilai-nilai kuantitatif,
intensitas sakit, cahaya, temperature dan sabagainya.
•
Impuls :
adalah informasi yang telah diubah menjadi bentuk yang dapat dihantarkan
melalui sistem saraf.
•
Sinyal :
adalah suatu pola dari seluruh impuls-impuls yang dihantarkan oleh seluruh
serabut saraf. Misalnya sinyal motorik visual dan sebagainya.
•
Reseptor sensoris
•
Aktivitas sistem saraf umumnya
dimulai oleh pengalaman sensoris yang berasai dari reseptor sensoris (reseptor
visual, reseptor auditoris, reseptor taktil, dsb) Pengalaman sensoris ini dapat
mengakibatkan reaksi segera, atau berupa memori (ingatan) yang disimpan pada
otak selama beberapa menit, minggu, atau tahun yang kemudian diterjemahkan
untuk menentukan reaksi tubuh pada masa yang akan datang.
•
RESEPTOR SENSORIS
•
Informasi
•
Informasi dari reseptor-reseptor ini
memasuki sistem saraf pusat melalui saraf-saraf spinalis dan dihantarkan menuju
:
–
Medulla spinalis
–
Substansia retikularis pada
medulla, pons dan mesencephalon
–
Cerebellum
–
Thalamus, dan
–
Area somestetik dari
korteks serebri
•
efektor
•
Efektor atau bagian motoris adalah
bagian dari sistem saraf yang menghantarkan sinyal ke otot dan kelenjar.
•
FUNGSI MOTORIS
•
Peranan utama dalam sistem saraf
adalah mengatur aktifitas tubuh. Hal ini dapat dicapai dengan mengontrol
:
•
Kontraksi otot skelet
•
Kontraksi otot halus
•
Sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin
•
FUNGSI MOTORIS
•
Aktifitas ini disebut fungsi motoris
dari sistem saraf. Bersama dengan sistem motoris ini bekerja pula suatu sistem
yang disebut sistem saraf otonom yang mengatur otot halus dan kelenjar.
•
Otot skelet dikontrol oleh berbagai
tingkat dari sistem saraf pusat yaitu : medulla spinalis, substansi retikularis,
medulla oblongata, pons dan mesencephalon, serebellum, ganglia basalis dan
korteks motoris. Daerah pada sistem saraf pusat bagian bawah mengatur
respons tubuh yang bersifat otomatis dan segera terhadap rangsang sensoris,
sedang bagian yang tinggi mengatur gerakan-gerakan yang dikontrol oleh
proses berfikir dari serebrum.
•
PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN INFORMASI
•
Salah satu fungsi penting dari sistem
saraf adalah mengolah informasi sedemikian rupa sehingga terjadi respons
motoris yang lebih sesuai. Lebih 90% informasi sensoris dikesampingkan oleh SSP
sebagai informasi yang tidak penting. Misalnya orang yang sedang duduk membaca
tidak lagi menyadari atau merasakan kontak tubuhnya dengan pakaian yang
dikenakannya atau dengan tempat duduknya. Bahkan suara-suara disekitarnya tidak
mendapat perhatian, akan tetapi bahan bacaanlah yang masuk sebagai informasi
yang penting. Setelah informasi penting diseleksi maka informasi tersebut akan
disalurkan ke bagian motoris otak yang sesuai untuk menimbulkan respons yang dikehendaki.
•
PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN INFORMASI
•
Arah penyebaran sinyal pada sistem
saraf ditentukan oleh sinaps.
•
Beberapa sinaps menghantarkan sinyal
dengan mudah, sedang yang lain sukar, juga terdapat sinyal-sinyal fasilitasi
(eksitasi) dan sinyal inhibisi yang diatur pada daerah sinaps.
•
Jadi sinaps bekerja selektif, kadang
menghambat sinyal yang kuat kadang membiarkan sinyal yang kuat melewatinya.
Kadangkadang memperbesar sinyal yang lemah dan sebaliknya. Hanya sebagian
kecil informasi sensoris segera mendapatkan respons motoris, kebanyakar
disimpan untuk kontrol aktifitas motoris dimasa yang akan datang dan untuk
digunakan dalam proses berfikir.
•
PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN INFORMASI
•
Proses penyimpanan informasi ini
disebut memory atau ingatan yang juga merupakan fungsi dari sinaps.
•
Penyimpanan informasi ini kebanyakan
mengambil tempat di korteks serebri, akan tetapi di medulla spinalis dan
otak bagian bawah juga dapat disimpan sejumlah kecil informasi. Disinilah
hubungan antara jiwa dan jasmani, proses memory dan berfikir adalah fungsi dari
jiwa tetapi mengambil tempat pada sistem saraf (jasmani) yaitu pada sinaps.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar