Laman

Kamis, 28 Juni 2012

PAK ARHAM PERSARAFAN


SISTEM PERSARAFAN
Struktur tubuh yang berperan dalam proses pengaturan sistem saraf dapat dikenal dengan susunan saraf.
Susunan ini terbentuk karena hubungan susunan saraf pusat dan susunan saraf perifer
Sistem persarafan terdiri dari dua yaitu secara struktural dan secara fungsional.
SISTEM PERSARAFAN
Secara struktural sistem persarafan terdiri atas Susunan Saraf Pusat (SSP) meliputi otak dan saraf tulang belakang (medulla spinalis) selanjutnya Susunan Saraf Tepi (SST, meliputi somatik dan saraf otonom.
Secara fungsional sistem persarafan terdiri atas serebrospinal dan sistem otonom.
SISTEM PERSARAFAN
Otak merupakan organ yang terletak di dalam rongga tengkorak.
Dalam proses perkembangannya terdiri atas otak depan yang berkembang menjadi belahan otak (hemisfer serebri), corpus dan thalamus, sedang bagian otak tengah berkembang menjadi otak tengah atau dikenal dengan nama diensefalon, kemudian otak belakang, pons, medulla oblongata serta serebellum akan membentuk batang otak (midbrain)
SISTEM PERSARAFAN
Susunan Saraf merupakan sistem yang berfungsi untuk mengatur berbagai fungsi organ di dalam tubuh secara terintegrasi sehingga memungkinkan suatu makhluk hidup dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya.
Susunan saraf menerima berbagai informasi dari dalam dan dari luar tubuh, dan mengkoordinasikan semua aktivitas organ di dalam tubuh kita
FUNGSI SISTEM PERSARAFAN
Menerima informasi dari dalam maupun luar melalui afferent sensory pathway (sensorik)
Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat
Mengolah informasi yang diterima baik di tingkat saraf (refleks) maupun diotak untuk menentukan respon yang tepat dengan situasi yang dihadapi
Menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent pathway tadi (motorik) ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi tindakan
SEL-SEL SISTEM PERSARAFAN
Neuroglia
Sistem persarafan mengandung Sel-sel glia (neuroglia).
Sel – sel glia jumlahnya kira-kira 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan neuron.
Sel-sel Schwan pada saraf perifer digolongkan sebagai sel glia.
Dalam susunan saraf pusat (SSP) terdapat 3 jenis sel glia; mikroglia adalah sel-sel pembersih yang memasuki sistem persarafan dari pembuluh darah, Oligodendrogliosit berperan dalam pembentukan myelin, astrosit yang terdapat di seluruh otak dan banyak diantaranya mengirimkan ujung-ujung kakinya ke pembuluh darah.
FUNGSI NEUROGLIA
Pembentukan jaringan parut
Fungsi fagositosis
Fungsi perbaikan dan regenerasi pada, kerusakan serabut saraf dan sinaps
Menghasilkan sejumlah faktor pertumbuhan (IGF)
Sekresi GABA dan asetilkolin
Fungsi nutrisi
Membentuk sawar darah otak
TIPE SEL-SEL SARAF
SEL-SEL SISTEM PERSARAFAN
Neuron
Struktur dasar dan unit fungsional sistem persarafan
Neuron merupakan sel yang sangat khusus dan berbeda tetapi memiliki semua dasar biologi dan kimia yang dimiliki sel tubuh lainnya.
Neuron terdiri dari : Badan sel (soma) dengan 2 perpanjangan yakni dendrit yang menerima informasi dari akson terminal pada tempat yang khusus yang disebut sinaps, dan akson yang membawa informasi keluar dari badan sel ke neuron lain.
Membran sel permeabel terhadap oksigen, CO2, ion-ion organik seperti protein.
Neuron juga dapat ditandai oleh adanya eksitabel, yang artinya siap memberikan respon bila terstimulasi, karena pada saat terstimulasi resting potensial tidak stabil maka ada potensial aksi.
TIPE SEL-SEL SARAF
SEL-SEL SISTEM PERSARAFAN
Dua fase yang terjadi pada potensial aksi yaitu dari depolarisasi dan repolarisasi.
Terjadi karena adanya rangkaian perubahan pada permeabilitas membran yang dipengaruhi oleh :
Rangsang kimia (asam basa,ACTH, norepinefrin)
Perangsangan listrik
Perangsangan mekanik
Panas dan dingin
Stimulasi potensial aksi terjadi secara otomatis dan berlangsung sampai seluruh proses selesai.
AKSI POTENSIAL SEL SARAF
SEL-SEL SISTEM PERSARAFAN
Sinaps
Impuls yang terdapat di satu neuron akan diteruskan ke neuron yang lain.
Hubungan satu neuron dengan neuron yang lain, tempat terjadinya penghantaran impuls disebut sinaps.
Ujung dari akson mengandung substansi kimia (neurotransmitter) mempunyai sifat eksitasi dan inhibisi.
Neurotrasnmitter yang bersifat eksitasi yakni (asetilkolin,norepinefrin,dopamin,dan serotonin).
Neurotransmitter yang bersifat inhibisi yakni (Gamma Aminobutyric Acid_GABA pada jaringan otak dan glicin pada medulla spinalis).
SINAPS  SEL SARAF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar