Laman

Rabu, 27 Juni 2012

IDK 2 Andi Fajriansi PENGATURAN SUHU TUBUH


  PENGATURAN SUHU TUBUH
  Andi Fajriansi
  PENDAHULUAN
  Suhu tubuh cenderung berfluktuasi setiap saat.
  Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer
  Suhu menunjukkan derajat panas benda.
  Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
  Macam –macam suhu tubuh
  Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36˚C
  Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36-37,5˚C
  Febris/pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5-40˚C
  Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40˚C
  Mekanisme Kehilangan Panas
  Radiasi
            Mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas infrmerah. Kehilangan panas melalui radiasi paling besar pada kulit 60% atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.
  Konduksi
            Perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar.
  Evaporasi
            Dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Evaporasi tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan system pernapasan.
  Konveksi
            Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Konveksi kurang berperan dalam pertukaran panas.
  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH (ada lima)
  Umur
  Jenis kelamin
  Emosi
  Aktifitas fisik
  lingkungan
            SELESAI
  PENGATURAN SUHU TUBUH
  Andi Fajriansi
  PENDAHULUAN
  Suhu tubuh cenderung berfluktuasi setiap saat.
  Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer
  Suhu menunjukkan derajat panas benda.
  Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
  Macam –macam suhu tubuh
  Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36˚C
  Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36-37,5˚C
  Febris/pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5-40˚C
  Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40˚C
  Mekanisme Kehilangan Panas
  Radiasi
            Mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas infrmerah. Kehilangan panas melalui radiasi paling besar pada kulit 60% atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.
  Konduksi
            Perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar.
  Evaporasi
            Dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Evaporasi tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan system pernapasan.
  Konveksi
            Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Konveksi kurang berperan dalam pertukaran panas.
  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH (ada lima)
  Umur
  Jenis kelamin
  Emosi
  Aktifitas fisik
  lingkungan

Senin, 25 Juni 2012

rusni mato, DUKUMENTASI KEPERAWATAN


DUKUMENTASI KEPERAWATAN


PENDAHULUAN
ASKEP KLIEN  → BERHASIL
        
PENGELOLAAN KEPERAWATAN
KLIEN → PROFESIONAL
         
PENCATATAN YANG AKURAT DAN PERMANENT
           
PENDUKUMENTASIAN SELURUH
AKTIVITAS DALAM PELAKSANAAN
ASKEP KLIEN SESUAI DENGAN STANDAR:
- ASKEP KLIEN DI RS
- ASKEP KLIEN DI PUSKESMAS
- ASKEP KELUARGA DAN KUMUNITAS
              
Dokumentasi keperawatan:
·         Keterangan tertulis dari seluruh pelayanan perawatan dan tindakan
·         Merupakan fakta dari pelaksanaan keperawatan
·         Merupakan informasi tertulis.
·         Merupakan catatan yang dapat menginformasikan status kesehatan
·         Document (bahasa Inggeris) : keterangan tertulils/ tercatat yang dapat membuktikan kebenaran.
·         Dokumen (bahasa Indonesia) adalah sesuatu yang tertulis atau tercatat yang dapat dipakai sebagai bukti dan keterangan.
·         Dukumentasi dari segi hukum; semua waskat asli atau otentik yang dapat dibuktikan secara hukum
Model Dokumentasi Keperawatan
·         Keterampilan komunikasi
·         Keterampilan Dokumentasi
·         Keterampilan standar Dokumentasi
1.Komunikasi
·         Dapat di gunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat
·         Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lainnya dan tenaga kesehatan apa yang telah terjadi dan di harapkan terjadi
·         Data pasien yang akurat dapat di catat
·         Menggambarkan sesuatu yang kreatif
2.Dokumentasi proses  keperawatan
·         Penggunaan standar terminologi  (pengkajian,diagnosa,perencanaan,pelaksanaan & evaluasi.
·         Data yang bermanfaat dan relevan di kumpulkan kemudian di catat sesuai dengan prosedur dalam catatan permanen.
·         Diagnosa keperawatan di susun berdasarkan klasifikasi dan analisa data yang akurat
·         Rencana tindakan keperawatan di tulis dan di catat sebagai bagian dari catatan yang permanen,
·         Observasi di catat secara akurat,lengkap,dan sesai dengan urutan
·         Evaluasi di catat sesuai urutan waktunya.meliputi selama dirawat,dirujuk,pulang,ataupun perubahan keadaan pasien
·         Rencana tindakan yang direvisi berdasarkan hasil yang di harapkan dari klien.
3.Standar Dokumentasi
·         Kepatuhan terhadap aturan pendokumentasian yang di tetapkan oleh profesi atau perintah.
·         Standar profesi keperawatan di tuliskan ke dalam catatan kesehatan
·         Peraturan tentang praktik keperawatan dapat di lihat pada catatan pelayanan kesehatan
·         Pedoman akreditasi harus di ikuti
TUJUAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN
·         Sebagai sarana komonikasi.
·         Dokumen legal (hukum) ,bukti bila terjadi tuntutan atas pengaduan pasien
·         Sumber data/informasi untuk penulisan/penelitian/rencana Askep
·         Informasi statistic: Bermanfaat dalam mengantisipasi dan merencanakan kebutuhan yang akan datang
·         Bukti aplikasi standar praktik keperawatan
·         Pengurangan biaya informasi
·         Sumber informasi untuk data yang di masukkan
·         Persepsi hak klien
·         Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggung jawab etik dan mempertahankan kerahasiaan informasi klien.
KEGUNAAN DOKUMENTASI
·         Membantu koordinasi asuhan keperawatan yang diberikan beberapa orang tim
·         Mencegah informasi yang berulang pada klien untuk anggota tim keperawatan dan kesehatan.
·         Mengurangi kesalahan/ menambah ketelitian dalam pelaksanaan askep.
·         Membantu perawat menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk mencegah kegiatan yang tumpang tindih.
·         Sebagai alat komunikasi antar anggota keperawatan dan tim kesehatan lainnya agar tarjadi kesinambungan dalam pelayanan askep dan kesehatan
·         Sarana pendidikan:Catatan keperawatan dapat memberi gambaran  tentang klien secara keseluruhan termasuk penyakitnya dan kebutuhan yang telah terpenuhi,sehingga sangat membantu peserta didik dalam prose pembelajaran
·         Audit Keperawatan: Digunakan untuk monitor kualitas keperawatan yang diberikan sesuai dengan kompetensi perawat yang memberikan pelayanan keperawatan.
·         Sumber data: Data digunakan untuk rencana asuhan keperawatan klien,identifikasi masalah,merumuskan diagnose keperawatan dan rencana tindakan keperawatan
·         Sebagai dokumen resmi dalam sistem pelayanan kesehatan/keperawatan yang dapat digunakan sebagai bukti bila diperlukan
·         Sebagai mekanisme pertanggunggugatan karena memuat aturan/ketentuan tentang pendokumentasian sehingga akan mudah dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai perlindungan atas gugatan karena memiliki standar hukum
·         Untuk menghindari pemutarbalikan fakta bila terjadi tuntutan klien terhadap akibat askep yang diberikan
·         Untuk mencegah terjadinya kehilangan informasi tentang asuhan keperawatan
·         Sebagai bahan penelitian yang digunakan untuk mengembangkan ilmu dan tehnologi keperawatan
·         Sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan lanjutan tentang pelayanan keperawatan
MAKNA DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Melalui dokumentasi:
·         Pengkajian:
perawat dapat mengidentifikasi dengan jelas kekuatan dan kelemahan klien.
·         Diagnose keperawatan:
perawat dapat  mengembangkan rencana tindakan keperawatan yang holistik
·         Rencana tindakan keperawatan: perawat dapat merumuskan intervensi keperawatan dan rasional keperawatan yang akan diberikan kepada klien dan perawat dapat melaksanakan implementasi
·         Evaluasi,perawat dapat menilai keefektifan tindakan keperawatan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENDOKUMENTASIAN
·         Sistimatis,jelas,ringkas dan mengacu pada respon klien
·         Ditulis dengan tinta,bila terjadi kesalahan dicatat dan dibuduhkan tanda tangan
·         Segera ditulis setelah melakukan asuhan keperawatan,tulis nama jelas
·         Ditulis secara rinci:apa,bagaimana,kapan, dimana dan siapa
·         Hindari data-data yang sulit diukur
KARAKTERISTIK DOKUMENTASI
·         Akurat:
Catatan benar  → mencegah salah
·         Ringkas:
Berisi data singkat,relevan dan mudah dimengerti misalnya kaki hangat
·         Teliti:
Menggambarkan informasi tentang pasien secara menyeluruh
     Menggambarkan administrasi keperawatan yang baik dan reaksi klien
·         Menggambarkan keadaan saat ini
·         Pengorganisasian:
Komunikasi perawat dan tim kesehatan lain dapat memberi informasi dalam membuat permintaan sesuai format yang ada.
·         Terjaga kerahasiaannya :
Informasi disampaikan pada orang yang tepat,bukan pada orang yang tidak berkepentingan.