Laman

Kamis, 21 Juni 2012

kardio 2 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HIPERTENSI


ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN HIPERTENSI

KONSEP DASAR TEKANAN DARAH
  Tekanan darah/”blood pressure” adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melawan setiap unit atau daerah dan dinding pembuluh darah.
  Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri yang didorong oleh darah dengan tekanan dari jantung.
  Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh arteri ketikadarah dipompa oleh jantung keseluruh anggota tubuh. Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya ditunjukkan dengan angka seperti berikut : 120 /80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik. Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi. Disebut dengan tekanan diastolik
  Tekanan darah sistemik atau arteri darah, _ indikator yang baik tentang kesehatan vaskuler. Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan.
  Darah mengalir dari daerah yang tekanannya tinggi ke daerah yang tekanannya rendah. Kontraksi jantung mendorong darah dengan tekanan tinggi ke aorta.
  Puncak dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik. Pada saat ventrikel relaks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan diastolik atau minimum. Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang mendesak dinding arteri setiap waktu.
  Curah jantung merupakan hasil kali antara frekuensi denyut jantung dengan isi sekuncup (stroke volume), sedangkan isi sekuncup ditentukan oleh aliran balik vena (venous return) dan kekuatan kontraksi miokard.


KONSEP DASAR TEKANAN DARAH

  Resistensi perifer ditentukan oleh tonus otot polos pembuluh darah, elastisitas dinding pembuluh darah dan viskositas darah.
  Semua. parameter di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sistem saraf simpatis dan parasimpatis, sistem renin- angiotensin-aldosteron (SRAA) dan faktor lokal berupa bahan-bahan vasoaktif yang diproduksi oleh sel endotel pembuluh darah.

KONSEP DASAR TEKANAN DARAH
  Sistem saraf simpatis bersifat presif yaitu cenderung me_tek. darah dengan me_ HR, memperkuat kontraktilitas miokard, dan meningkatkan resistensi pembuluh darah.
  Sistem parasimpatis bersifat depresif, yaitu me_ TD dengan me_ HR.
  SRAA memiliki efek vasokonstriksi ang. II dan perangsangan aldosteron yang menyebabkan retensi air dan natrium di ginjal sehingga me_ volume darah. Selain itu terdapat sinergisme antara sistem simpatis dan SRAA yang saling memperkuat efek masing-masing.

KONSEP DASAR TEKANAN DARAH
  Sel endotel pembuluh darah memproduksi berbagai bahan vasoaktif yang sebagiannya bersifat vasokonstriktor seperti endotelin, tromboksan A2 dan ang. II lokal, dan sebagian lagi bersifat vasodilator seperti endotheliumderived relaxing factor (EDRF) yang dikenal nitric oxide (NO) dan prostasiklin (PG12).
  Selain itu, jantung, terutama atrium kanan memproduksi hormon yang disebut atriopeptin (atrial natriuretic peptide, ANP) yang bersifat diuretik, natriuretik dan vasodilator yang cenderung menurunkan tekanan darah.

KONSEP DASAR HIPERTENSI
  Hipertensi adalah kondisi medis saat seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di dalam arteri di atas normal yang mengakibatkan risiko kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
  Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, di mana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal

KONSEP DASAR HIPERTENSI
  Peninggian tekanan sistolik tanpa diikuti oleh peninggian tekanan diastolik disebut hipertensi sistolik atau hipertensi sistolik terisolasi (isolated systolic hipertension).
  Hipertensi sistolik terisolasi umumnya dijumpai pada usia lanjut. Jika keadaan ini dijumpai pada masa adolesen atau dewasa muda sebagian besar dihubungkan dengan siskulasi hiperkinetik dan diramalkan di kemudian hari tekanan diastolik juga meningkat.

KONSEP DASAR HIPERTENSI
  Dikatakan hipertensi jika pada 2 kali atau lebih kunjungan yang berbeda waktu didapatkan tekanan darah rata-rata dari 2 atau lebih pengukuran setiap kunjungan, diastolik 90 mmHg atau sistolik 140mmHg atau lebih.
  Pengukuran yang pertama kali belum dapat memastikan adanya hipertensi akan tetapi dapat merupakan petunjuk untuk dilakukan observasi lebih lanjut

MANIFESTASI KLINIK
  Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
  Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal

MANIFESTASI KLINIK
  Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
1.      Sakit kepala
2.      Kelelahan
3.      Mual
4.      Muntah
5.      Sesak nafas
6.      Gelisah
7.      Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

MANIFESTASI KLINIK
  Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera

  Lebih lanjutWHO menjabarkan lebih lanjut menjadi 3 bagian :

1.      Hipertensi sistolik adalah hipertensi yang menggambarkan siklus cardiac dimulai pada titik langsung setelah sistolik ventrikuler. Pada waktu itu katup AV menutup, dan kedua atrial terisi darah (sistolik atrial)


kategori
Sistolik (mmHg)
Normotensi
140
Borderline
140 – 159
Hipertensi
>160
Kategori Sistolik (mmHg)
2.      Berdasarkan tekanan darah diastolik  menggambarkan kerja pengaktifan listrik (depolarisasi) mendahului kontraksi mekanis baik dari atrium dan ventrikel.
Kategori Diastolik (mmHg)

kategori
Sistolik (mmHg)
Normotensi
< 85
Normal tinggi
85 - 89
Hipertensi ringan
90 – 104
Hipertensi sedang
105 – 114
Hipertensi berat
> 115


KLASIFIKASI

3. Hipertensi berat
Jenis / Berat Sis
Jenis/berat
Sistolik(mmHg)
diastolik
Urgensi
> 250
>130
Emergensi

>130 tiba-tiba
Ganas

Sama emergensi tensilopati atau neuropati papil edema
tolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
JENIS HIPERTENSI
1.      Hipertensi esensial atau primer adalah hipertensi yang tidak/belum diketahui penyebabnya, sekitar 90% penderita hipertensi adalah hipertensi primer
2.      Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain

FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
·         Tdk dapat dimodifikasi :
1.      Riwayat keluarga
2.      Usia-_ meningkat pada usia ≥ 50 tahun (50 – 60 %).
3.      Gender : > Pria, Wanita setelah menopause
4.      Etnis _AS ; Kulit hitam.

·         Dapat dimodifikasi :
1.      Stres
2.      Obesitas
3.      Pola diet
4.      Merokok
5.      Peminum alkohol

PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
·         Untuk mengobati penyakit hipertensi dengan cara non farmakologi antara lain yaitu dengan memodifikasi gaya hidup cukup efektif dapat menurunkan resiko kardiovaskuler dengan biaya sedikit dan resiko minimal:
1.      Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan.
2.      Membatasi alkohol.
3.      Meningkatkan aktifitas fisik  aerobik.
4.      Mengurangi asupan natrium.
5.      Mempertahankan asupan kalium yang adekuat (90 mmol/hari).
6.      Mempertahankan asupan kalium dan magnesium yang adekuat.
7.      Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan peningkatan after load/vasokonstriksi.
2.      Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan pembuluh darah serebral.
3.      Gangguan nutrisi : lebih dari kebutuhan berhubungan dengan intake makanan yang berlebihan/kebiasaan makan yang salah.
4.      Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi/salah.
5.      Koping individu tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/sistem pendukung /persepsi tidak realistik.

Rabu, 20 Juni 2012

Kardio 1 pak asdar NURSING ADVOCACY


Kardio 1 pak asdar
NURSING ADVOCACY
LATAR BELAKANG
                        Pada pelayanan kesehatan konsep advokasi sangat diperlukan kebutuhan akan pelayanan berkualitas, lebih responsif dan mudah memperoleh pelayanan.
                        Adanya kebutuhan yang dipengaruhi oleh harapan terhadap pelayanan kesehatan kebutuhan konsumen dan tanggung gugat pelayanan masyarakat.
PENDAHULUAN
                        Advokasi merupakan kegiatan memberitahukan dan mendukung individu guna membuat keputusan yg terbaik bagi dirinya yang merupakan salah satu komitmen moral guna meningkatkan otonomi dalam prisinp etika.
                        Advokasi sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan klien serta menghindari dan mencegah dari anggota tim kesehatan yang tidak kompoten, tidak etis, ilegal atau kegagalan praktik.
DEFENISI
                        Nursing Advocasy adalah proses dimana perawat secara objektif memberikan klien informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien apapun keputusan yang ia buat.
                        Perawat sebagai Advokat adalah sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien. Membela kepentingan klien dan membantu klien dalam memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional.
Tujuan Advokasi
Membantu agar klien diperlakukan secara manusiawi.
Perawat melindungi klien  agar  diperlakukan dg baik dan terpenuhi kebutuhan fisik, emosi dan budaya
Terutama klien dlm keadaan tidak sadar dimana diperlukan pengambilan kpts(spokesperson)
Perawat tdk dpt bertindak secara efektif sebagai advokat apabila tdk ada kerjasama diantara anggota tim
Peran advokasi
Coach à Memberikan bimbingan dan dorongan
Advisor à sumber utama yang memberikan saran bagaimana  mencapai yang terbaik, bgm mengantisipasi masalah
Referral Sources à Menggunakan sumber2 yg tersedia dlm membantu menganalisa masalah dan menanganinya.
Mentor à sebagai model perilaku yg mendorong klien, mempertahankan rasa percaya diri, menunjukkan kemampuan dalam menangani masalah.
Jenis kegiatan advokasi
  1. Anticipatory guidance
      -  Primary prevention
      -  Membantu klien  kemungkinan mengalami kesulitan
      -  mengantisipasi  keluarga dlm menangani masl2 keterbatasan dan peny. Kronik
Cont………….
2. Role Modeling
    -Perawat menjadi role model dg berperilaku yang benar  :berbicara , senyum, penanganan pasien secara profesional,
3. Educational information
-          Pembelajaran dan pemberian informasi
-          Membantu memilih dan menentukan pilihan thd info yg diberikan
-          Membantu klien mengumpulkan info Dan belajar thd perilaku promosi kesehatan
Cont…………
4. Ongoing support
-          Memberikan bantuan pada klien dalam membuat keputusan yg beralasan
-          Perawat sebagai patner  dalam menyelesaikan masalah kebut. Yan kes
5. Collaboration and Referral
-          Masalah kes. Bersifat multidimensià melibatkan multidisiplin.
Perawat memberikan penjelasan thd masalah yg melibatkan tenaga kes lain terlibat
Pendekatan interdisiplin pada semua anggota tim kes.
Proses Advokasi

  1. Seleksi pasien: yakin bahwa  pasien memerlukan
  2. Tentukan mengapa perlu dibantu dan bgm penangan
  3. Dampingi pasien saat menerima pelayanan.
4. Yakinkan bahwa  apa yg dilakukan :   pengobatan, tindakan prosedur
5. Cek apakah pasien sudah mengetahui atau paham thd prosedur yg dilakukan
Tahapan Proses Advokasi
  1. Pengkajian :
     Apa yang diyakini klien sebagai masalah
     Aspek mana yg terbaik perawat memulai intervensi
     Sistem pendukung lain yg ada dan dimanfaatkan
2. Perencanaan
     Kapan masalah diidentifikasi
Cont…………
3. Secepatnya gunakan semua sumber.
4. Tanggung jawab anggota keluarga terlibat
5. Implementasi
6. Independen klien semaksimal mungkin, dan minimalkan dependen
7. Lakukan pemberdayaan (empowerment)
8. Perlindungan Kasus malpraktik dan kelalaian.
Prinsip-prinsip advokasi
Advokasi ditujukan pada kebutuhan klien, hak klien dan perhatiannya thd masalah.
Advokasi merupakan nilai2 yg didasarkan pada etika
Advokasi bertujuan  mempertahankan prinsip keadilan

































Menjadi advokat yang baik bagi klien
  1. Percaya thd diri sendiri. Yakin bahwa banyak yang dapat dilakukan
  2. Mengatur
  3. Identifikasi kebutuhan klien yg tdk terpenuhi atau hak2 klien. Apa masalahnya, dengarkan dg seksama masalahnya dan bantu.
  4. Pahami aturan2 yg ada dan dampaknya thd klien
Cont……….
5. Pendekatan secara sistematis :
-          Kenali masalahnya
-          Identifikasi semua faktor yg berhub.
-          Perjelas masalahnya
-          Buat rencana
-          Laksanakan
-          Dokumentasikan
-          Dengarkan klien secara hati2
Cont………..
Hasil yg akan dicapai (apa yg dicapai dan tdk dicapai)
Identifikasi kebutuhan pengembangan dan masalah yg dihadapi.
6. Ketahui sumber2 yg tersedia, kaji faktor penghambat dan bgm meminimalkan
7. Terbuka dan berkomunikasi dg baik.
8. Lakukan feedback
9. Respect thd klien : budaya yg berbeda, keyakinan2 dan ide2. Apabila tdk mampu menyelesaikan sendiri libatkan yg lain.